Soal Debat Kandidat Pilkada 2024, Aktivis: Hargai Pengorbanan Muallem untuk Aceh
Ketua Sahabat Muallem Pidie Cut Farhani menyoroti pernyataan Calon Gubernur (Cagub) Aceh Bustami Hamzah. Cut Farhani menilai apa yang disampaikan Cagub Nomor urut 1 tersebut tidak menjujung adat dan budaya ketimuran.
“Sungguh tak bisa diterima dalam adat bertutur kata orang timur, dan sebagai orang aceh pernyataan itu sangat tak beretika,” ujarnya, Jumat (22/11/2024).
Cut Farhani mengatakan, seharusnya Paslon 01 dapat saling menghargai antarkontestan. Apalagi para kandidat Gubernur merupakan orang yang berpendidikan tinggi. Sayangnya, kata Farhani, ketinggian ilmu mereka tidak dibarengi dengan adab dalam menghadapi lawan debat. Padahal, sejatinya lawan debat adalah teman berpikir.
“Melihat Muallem jangan hanya dari sudut pandang sekolah saja, kita juga harus bisa menghargai pengorbanan nyawa beliau untuk Aceh,” kata aktivis perempuan Aceh itu.
Perlu diketahui, kuatnya elektabilitas Muallem-Dek Fadh turut disokong para intelektual Aceh seperti, seperti Muslim, Nasir Djamil, Abdullah Puteh, Irwandi Yusuf, Nurlis Efendi, Teuku Kamaruzzaman, para aktivis serta kalangan Santri Dayah di Aceh.
Cut Farhani menilai, Muallem adalah sosok inti di balik damainya Aceh, beliau sangat ikhlas untuk Aceh. Sepak terjangnya semasa konflik, dan merawat damai Aceh hingga saat ini, Muallem selalu diserang pribadinya dengan narasi negatif, tapi tak pernah dibalas atau dibawa ke ranah hukum.
“Saya pikir, Paslon 01 melihat Muallem secara parsial untuk keuntungan politik sesaat mereka. Ayolah bangkit dengan narasi baik untuk Aceh dengan saling menghargai,” tutupnya.
Seperti diketahui, debat ketiga Pemilihan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur (Pilgub) Aceh yang dilaksanakan oleh KIP Aceh di The Pade Hotel, Aceh Besar 19 November lalu sempat ricuh.
Munculnya pernyataan mereka gak sekolah yang diucapkan oleh Paslon Gubernur Aceh nomor urut 1, dianggap sebagai pernyataan yang tak bisa diterima.