Arkeolog Temukan Liontin Raja Sulaiman Bertuliskan Tuhan Kalahkan Kejahatan
Arkeolog di Turki temukan liontin Kristen langka dari abad kelima. Kedua sisi liontin perunggu itu bertuliskan dalam bahasa Yunani kuno.
Di sisi yang bergambar Raja Solomon, tertulis "Tuhan kita mengalahkan kejahatan" sementara di sisi lainnya tertulis nama empat malaikat, Azrael, Gabriel, Michael, dan Israfil.
"Itu adalah simbol agama dan kekuasaan," kata Ersin Çelikbaş, seorang arkeolog di Universitas Karabuk di Turki, saat berbicara kepada Live Science.
Dalam sebuah pernyataan, Çelikbaş mengatakan bahwa orang-orang menggunakan liontin itu sebagai amulet karena mereka percaya bahwa itu akan melindungi mereka dari bahaya atau kejahatan.
Seperti disebutkan dalam Alkitab Ibrani, Raja Salomo adalah penguasa Israel kuno selama abad ke-10 SM, namun, hanya ada sedikit bukti arkeologi yang dapat memverifikasi catatan Alkitab tersebut.
Çelikbaş meyakini bahwa artefak yang ditemukan adalah liontin Kristen.
"Salomo merupakan tokoh penting dalam ketiga agama suci tersebut," jelasnya dalam sebuah pernyataan.
"Meskipun ia disebut sebagai penguasa dalam Taurat dan Alkitab, ia juga diakui sebagai seorang nabi dalam Islam. Penggambaran Sulaiman pada [liontin] ini mengejutkan kami dan mengungkapkan pentingnya artefak tersebut bagi arkeologi Anatolia," kata Çelikbaş lebih lanjut.
Liontin itu ditemukan oleh para arkeolog saat melakukan penggalian di Hadrianopolis.
Kota kuno ini sebelumnya dikenal sebagai Uskudama dan dihuni oleh suku Thracia sebelum dibangun kembali oleh kaisar Romawi Hadrian sekitar tahun 124 M, yang memberinya nama baru, menurut Britannica. Kota ini sekarang disebut Edirne.
Liontin itu ditemukan di sebuah bangunan yang kemungkinan terkait dengan aktivitas militer, kata Çelikbaş saat berbicara kepada Live Science.
"Dalam penggalian kami sebelumnya, kami telah menentukan keberadaan unit kavaleri di sini," kata Çelikbaş dalam pernyataan tersebut.
"Nabi Sulaiman juga dikenal sebagai panglima perang. Kami memahami bahwa ia juga dianggap sebagai tokoh pelindung bagi pasukan berkuda Romawi dan Bizantium di Hadrianopolis," imbuhnya.
Çelikbaş juga mengisyaratkan bahwa liontin itu pasti milik seorang prajurit kavaleri. Ia menambahkan bahwa sesuatu yang serupa ditemukan di Yerusalem.
"Kehadiran artefak serupa di dua geografi yang berjauhan ini menunjukkan bahwa Hadrianopolis merupakan pusat keagamaan penting di zaman kuno," kata peneliti tersebut, dalam pernyataan tersebut.