Gebrakan Dedolarisasi dari Rusia-Iran saat Kawinkan Sistem Pembayaran Nasional
Rusia dan Iran menghubungkan sistem pembayaran nasional, yang akan memungkinkan pelancong dari kedua negara untuk menggunakan kartu debit domestik mereka untuk pembelian di Iran atau Rusia, seperti dilaporkan media di Teheran.
Pada awal pekan kemarin, Gubernur Bank Sentral Iran (CBI), Mohammad-Reza Farzin menggambarkan, hubungan sistem pembayaran Mir Rusia dan Shetab Iran sebagai langkah besar menuju kerja sama ekonomi dan dedolarisasi, serta memfasilitasi hubungan ekonomi dan pariwisata antara kedua negara.
"Proyek menghubungkan sistem pembayaran kedua negara dimulai dengan tujuan menciptakan integrasi dalam jaringan pembayaran dan memfasilitasi transaksi keuangan antara warga kedua negara," kata kepala CBI, seperti dikutip dari Tehran Times.
Ia juga memberikan, catatan bahwa proses tersebut akan terdiri dari tiga fase. Menurut Farzin, fase pertama bakal memungkinkan warga negara Iran menggunakan kartu perbankan mereka di jaringan ATM Rusia.
Calon Wali Kota Supian Suri Respon Positif Usulan Warga Agar SD Pondok Cina 1 Jadi Sekolah Menengah
"Dengan cara ini, sekarang wisatawan Iran dapat dengan mudah menerima uang kertas rubel dari ATM Rusia menggunakan saldo riyal kartu Shetab mereka," jelasnya.
Pada fase kedua, warga Rusia akan dapat menarik uang tunai di Iran menggunakan kartu bank domestik mereka. Selanjutnya di fase ketiga, kartu Shetab Iran akan dapat diterima di terminal point-of-sale (POS) yang dipasang di toko-toko Rusia.
Sebelumnya Farzin juga mengutarakan, bahwa kesepakatan menghubungkan sistem pembayaran domestik kedua negara sudah rampung selama pertemuan dengan mitranya dari Rusia, Elvira Nabiullina di sela-sela Kongres Keuangan Bank of Russia di St. Petersburg pada bulan Juli.
Sebelumnya diindikasikan bahwa Teheran pada akhirnya dapat mulai menggunakan Mir dengan mitra internasional lainnya. Moskow dan Teheran diketahui telah memperkuat hubungan dalam menghadapi sanksi Barat, meningkatkan kerja sama perdagangan dan keuangan.
Rusia mulai mengembangkan sistem pembayaran nasionalnya sendiri ketika AS dan sekutunya menargetkan negara itu dengan sanksi terkait Ukraina pada tahun 2014. Kartu Mir mulai beredar pada Desember 2015.
Pada tahun 2022, ketika Moskow terkena sanksi lebih lanjut atas eskalasi konflik Ukraina dan banyak bank Rusia terputus dari SWIFT, Visa, dan MasterCard, pemerintah mulai mempromosikan sistem domestik sebagai alternatif yang andal.
Kartu Mir tercatat telah diterima di sejumlah negara, termasuk Abkhazia, Ossetia Selatan, dan Belarusia, dan dengan batasan tertentu di Armenia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Kuba, Venezuela, dan Vietnam.
Sanksi AS memaksa beberapa bank di Armenia, Kirgistan dan Kazakhstan untuk menghentikan transaksi dan berhenti menerima kartu Mir. Sementara itu, 15 negara lainnya dilaporkan telah menyatakan minatnya untuk menerima kartu Mir di wilayah mereka.