Terowongan Antarbintang di Tata Surya Diklaim Terhubung dengan Alam Lain

Terowongan Antarbintang di Tata Surya Diklaim Terhubung dengan Alam Lain

Teknologi | sindonews | Selasa, 12 November 2024 - 18:30
share

Jutaan tahun lalu, beberapa ledakan supernova menyebabkan terciptanya gelembung unik berdensitas rendah yang disebut Gelembung Panas Lokal (LHB). Setidaknya itulah yang diyakini para ilmuwan sebagai penyebab terbentuknya struktur ini.

Tata surya kita berada di dalam rongga yang membentang setidaknya 1.000 tahun cahaya. Suhunya mencapai satu juta derajat, tetapi karena atom-atomnya sangat jarang, panasnya tidak memengaruhi semua yang ada di dalamnya.

Penemuan terowongan ini mendukung teori tahun 1974 yang menyatakan bahwa galaksi kita terdiri dari gelembung-gelembung panas dan terowongan-terowongan yang saling terhubung. Akan tetapi, belum pernah ada bukti bahwa jaringan semacam itu ada.

Jutaan tahun lalu, beberapa ledakan supernova menyebabkan terciptanya gelembung unik berdensitas rendah yang disebut Gelembung Panas Lokal (LHB). Setidaknya itulah yang diyakini para ilmuwan sebagai penyebab terbentuknya struktur ini.

Tata surya kita berada di dalam rongga yang membentang setidaknya 1.000 tahun cahaya. Suhunya mencapai satu juta derajat, tetapi karena atom-atomnya sangat jarang, panasnya tidak memengaruhi semua yang ada di dalamnya.

Para ilmuwan dari Max Planck Institute for Extraterrestrial Physics (MPE) baru-baru ini menemukan sesuatu yang mencengangkan di dalam LHB. Astrofisikawan Michael Yeung, Michael Freyberg dan anggota tim mereka menemukan keberadaan terowongan antarbintang menuju Centaurus.

Yeung dan anggota tim lainnya menggunakan eROSITA, teleskop sinar-X canggih yang terpasang di observatorium antariksa, untuk memetakan LHB secara terperinci. Teleskop tersebut beroperasi sejauh 1,5 juta kilometer dari Bumi, sehingga memberikan pemandangan langit sinar-X yang unik.

Mereka membagi langit menjadi 2.000 bagian dan menganalisis masing-masing bagian. Mereka menemukan bahwa LHB bukanlah bola yang seragam. Sebaliknya, LHB lebih tegak lurus terhadap bidang galaksi.

Freyberg kemudian mencatat bahwa gelembung tersebut berbentuk seperti nebula bipolar. Bersamaan dengan ini, mereka menemukan terowongan antarbintang yang mengejutkan.

"Yang tidak kami ketahui adalah keberadaan terowongan antarbintang menuju Centaurus, yang membentuk celah di medium antarbintang yang lebih dingin," kata Freyberg.

Penemuan terowongan ini mengungkap teori tahun 1974 yang menyatakan galaksi kita memiliki beberapa gelembung panas dan terowongan yang saling terhubung. Akan tetapi, belum pernah ada bukti bahwa jaringan semacam itu ada.

Para ilmuwan yakin terowongan itu dapat berfungsi sebagai penghubung antara LHB dan gelembung super lainnya atau Nebula Gum.

Terowongan itu tidak berdiri sendiri. Model para peneliti menunjukkan bahwa wilayah utara terowongan itu lebih panas daripada wilayah selatan. Ini kemungkinan berarti bahwa peristiwa supernova dalam beberapa juta tahun terakhir kemungkinan telah memanaskan kembali bagian-bagian gelembung itu.

Penemuan terowongan menuju Centaurus mengisyaratkan keberadaan jaringan gelembung panas dan terowongan yang luas di Bima Sakti. Para ahli mengatakan, temuan ini dapat membantu mempelajari sejarah galaksi tersebut.

Topik Menarik