Stabilitas Ekonomi Terjaga, OJK Soroti Meningkatnya Risiko Geopolitik Global
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan stabilitas sektor jasa keuangan masih terjaga baik di tengah meningkatnya risiko geopolitik dan melemahnya aktivitas perekonomian secara global.
Risiko geopolitik global yang meningkat dinilai menjadi tantangan terhadap prospek ekonomi ke depan.
"Instabiltias yang terjadi di timur tengah menyebabkan harga komoditas seperti emas meningkat tajam," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam Konferensi Pers RDKB OJK, Jumat (1/11/2024).
Baca Juga:OJK Ambil Alih Pengawasan Kripto dari Bappebti Januari 2025
Krisis geopolitik, ujarnya, menyebabkan premi risiko meningkat, ditambah peningkatan imbal hasil surat utang yield secara global.
"Sehingga mendorong aliran modal keluar dari negara berkembang atau emerging market, termasuk Indonesia," ungkapnya.
Mahendra menyoroti kinerja ekonomi secara umum di dalam negeri masih terjaga stabil. Inflasi inti dinilai masih terjaga, dengan neraca perdagangna tetap surplus hingga Juli 2024.
Baca Juga:5 Negara yang Senang Jika Israel Hancur, Mana Saja Itu?
"Namun perlu dicermati purchasing managers index (PMI) yang masih berada di zona kontraksi, serta pemulihan daya beli yang berlangsung relatif lambat," jelasnya.