Meghan Markle Tertekan Jalani Hidup Terpisah dengan Pangeran Harry

Meghan Markle Tertekan Jalani Hidup Terpisah dengan Pangeran Harry

Gaya Hidup | sindonews | Senin, 28 Oktober 2024 - 18:20
share

Meghan Markle dikabarkan tertekan menjalani kehidupan terpisah dengan Pangeran Harry yang sedang mereka terapkan beberapa bulan belakang. Hal ini menyusul penampilan solo keduanya di acara-acara global dan menjadi berita utama.

Meghan Markle dikabarkan tertekan setelah menjalani hidup terpisah dengan Pangeran Harry. Pasangan itu tidak terlihat bersama di depan publik selama lebih dari sebulan karena Harry telah bepergian melintasi tiga benua tanpa istri dan anak di sisinya.

Dilansir dari Daily Record, Senin (28/10/2024), meski hidup terpisah, cara ini rupanya ampuh membuat Meghan Markle dan Pangeran Harry menjadi berita utama. Namun, seorang sumber mengatakan kepada OK! bahwa Duchess of Sussex itu merasakan tekanan dari dinamika baru mereka.

Sumber itu menyatakan bahwa tekanan beberapa minggu terakhir mulai memengaruhi mantan aktris asal Amerika itu. "Dia benar-benar merasakan tekanan dalam beberapa minggu terakhir, dan dengan semua spekulasi yang mengelilingi dirinya dan Harry serta pernikahan mereka," kata sumber itu.

Foto/People

Baca Juga: Alasan Pangeran Harry dan Meghan Markle Tak Pernah Lagi Tampil Bersama di Publik, Image Mereka 'Toxic'

"Mereka tidak mendapatkan keuntungan apa pun dengan mengikuti begitu banyak acara terpisah, tetapi inilah yang telah mereka putuskan untuk dilakukan karena ini yang terbaik bagi mereka saat ini sebagai pasangan dan mereka berdua merasa dapat bersinar di acara-acara yang dekat di hati mereka," sambungnya.

Meghan, dijelaskan sumber tersebut merasa kesal karena suaminya dipuji atas semua penampilannya, ia malah dikritik atas apa yang dikatakan, dan apa yang dikenakan. Hal itu mengingatkan perempuan 43 tahun itu pada kenangan menyakitkan saat masih menjadi anggota Keluarga Kerajaan.

Penampilan glamor bintang Suits itu di karpet merah pada acara gala rumah sakit anak-anak di Los Angeles bulan lalu, mengenakan gaun merah menyala berpotongan rendah dengan rambut acak-acakan yang terurai, seolah mengirimkan pesan yang sangat jelas, bahwa ia telah kembali.

Beberapa hari kemudian, sang Duchess kembali memukau dengan penampilannya. Ia mengenakan celana panjang putih dan kemeja berkancing biru yang elegan saat menghadiri acara Hari Anak Perempuan Internasional di Girl Inc. di Greater Santa Barbara.

Baca Juga: Raja Charles III Ultimatum Pangeran Harry-Meghan Markle, Beri Pilihan Sulit sebelum Tinggalkan Kerajaan

Organisasi tersebut merayakan peluncuran usaha baru, Social Media U yang dirancang untuk menginspirasi gadis remaja agar membina hubungan positif dengan teknologi sambil membahas topik-topik seperti citra tubuh dan kesehatan mental.

Kampanye ini memperoleh dukungan melalui dana dari Archewell Foundation milik Meghan dan Harry. Namun, ketika salah seorang pendiri lembaga nirlaba itu menyebutkan kepada media Amerika bahwa Meghan mengaku sebagai orang yang paling dirundung di dunia, hal itu memicu kembali kontroversi lama seputar sang Duchess dan tuduhan perundungan.

Setelah pemberitaan tersebut, seorang sumber mengatakan kepada New York Post bahwa Meghan hanya berbicara tentang pengalaman perundungan daringnya dan tidak pernah mengklaim sebagai orang yang paling sering dirundung.

Seorang yang dekat dengan ibu dua anak itu mengaku bahwa kejadian-kejadian baru-baru ini membuatnya merasa menjadi sasaran yang tidak adil. "Dia merasa sangat diintimidasi dan diawasi saat dia masih menjadi anggota kerajaan, dan dia merasa intimidasi itu kembali lagi," ungkapnya.

Baca Juga: Pangeran Harry dan Meghan Markle Dikabarkan Akan Berpisah, Sepakat Cerai?

Topik Menarik