Profil Pendidikan 8 Presiden Republik Indonesia, 3 dari Militer

Profil Pendidikan 8 Presiden Republik Indonesia, 3 dari Militer

Terkini | sindonews | Minggu, 20 Oktober 2024 - 15:15
share

Ini profil pendidikan 8 Presiden Republik Indonesia. Mulai dari Presiden Soekarno sampai Soeharto, kedelapan presiden Indonesia ini memiliki riwayat pendidikan yang menarik.

Minggu, (20/10/2024) menjadi hari bersejarah baru bagi rakyat Indonesia karena resmi dilantiknya Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029.

Baca juga: Resmi Jadi Presiden dan Wapres RI, Ini Riwayat Pendidikan Prabowo dan Gibran

Sampai saat ini Indonesia telah dipimpin oleh delapan presiden dengan berbagai macam latar belakang. Dikutip dari laman Kepustakaan Presiden-Presiden RI dan laman Gerindra berikut ini profil pendidikan delapan presiden Indoneia.

Profil Pendidikan 8 Presiden Republik Indonesia

1. Soekarno (Masa Bakti 1945-1966)

Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970.

Masa kecil Bung Karno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, Soekarno tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam.

Baca juga: Sah! Prabowo-Gibran Presiden dan Wakil Presiden RI 2024-2029Bung Karno kemudian melanjutkan sekolahnya di HBS (Hoogere Burger School). Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar "Ir" pada 25 Mei 1926.

2. Soeharto (Masa Bakti 1966-1998)

Presiden kedua Republik Indonesia ini lahir di Kemusuk, Yogyakarta, 8 Juni 1921.

Soeharto masuk sekolah ketika berusia delapan tahun, tetapi sering pindah. Semula disekolahkan di Sekolah Desa (SD) Puluhan, Godean lalu pindah ke SD Pedes.

Soeharto terpilih menjadi prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong, Jawa Tengah pada tahun 1941. Soeharto resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945.

Baca juga: Sejarah Tanggal 20 Oktober Jadi Hari Pelantikan Presiden Indonesia

Jenderal Besar H.M. Soeharto telah menapaki perjalanan panjang di dalam karier militer dan politiknya. Di kemiliteran, Soeharto memulainya dari pangkat sersan tentara KNIL, kemudian komandan PETA, komandan resimen dengan pangkat Mayor dan komandan batalyon berpangkat Letnan Kolonel.

3. Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie (Masa Bakti 1998-1999)

Presiden ketiga Republik Indonesia ini lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936.

Habibie menempuh pendidikan menengah (SMA) di Gouvernments Middlebare School. Setelah tamat SMA di bandung tahun 1954, Habibie masuk Universitas Indonesia di Bandung (sekarang ITB) dan mendapat gelar Diploma dari Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 yang kemudian mendapatkan gelar Doktor dari tempat yang sama tahun 1965. Tahun 1967, Habibie menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung.

4. Abdurrahman Wahid (Masa Bakti 1999-2001)

Abdurrahman Wahid yang akrab dipanggil Gus Dur menjabat Presiden RI ke-4 mulai 20 Oktober 1999 hingga 24 Juli 2001. Gus Dur lahir 4 Agustus 1940 di desa Denanyar, Jombang, Jawa Timur.

Masa remaja Gus Dur sebagian besar dihabiskan di Yogyakarta dan Tegalrejo. Di dua tempat inilah pengembangan ilmu pengetahuan mulai meningkat. Masa berikutnya, Gus Dur tinggal di Jombang, di pesantren Tambak Beras, sampai kemudian melanjutkan studinya di Mesir.

Sepulang dari pengembaraannya mencari ilmu, Gus Dur kembali ke Jombang dan memilih menjadi guru. Pada tahun 1971, Gus Dur bergabung di Fakultas Ushuludin Universitas Tebu Ireng Jombang.

5. Megawati Soekarnoputri (Masa Bakti 2001-2004)

Presiden Republik Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947. Ia memulai pendidikannya, dari SD hingga SMA di Perguruan Cikini, Jakarta. Sementara, ia pernah belajar di dua Universitas, yaitu Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran (Unpad) (1965-1967) dan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (1970-1972).

6. Susilo Bambang Yudhoyono (Masa Bakti 2004-2014)

Presiden RI ke-6 ini adalah lulusan terbaik AKABRI (1973) yang lahir di Pacitan, Jawa Timur 9 September 1949. Pensiunan jenderal berbintang empat ini adalah anak tunggal dari pasangan R. Soekotjo dan Sitti Habibah.

Pendidikan SR adalah pijakan masa depan paling menentukan dalam diri SBY. Ketika duduk di bangku kelas lima, dia untuk pertama kali kenal dan akrab dengan nama Akademi Militer Nasional (AMN), Magelang, Jawa Tengah. Di kemudian hari AMN berubah nama menjadi Akabri.

Baca juga: Profil Gibran Rakabuming Raka, Putra Jokowi yang Akan Dilantik Menjadi Wapres

SBY masuk SMP Negeri Pacitan. Mewarisi sikap ayahnya yang berdisiplin keras, SBY berjuang untuk mewujudkan cita-cita masa kecilnya menjadi tentara dengan masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) setelah lulus SMA akhir tahun 1968.

Namun, lantaran terlambat mendaftar, SBY tidak langsung masuk Akabri. Maka SBY pun sempat menjadi mahasiswa Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS).

Namun kemudian, SBY justru memilih masuk Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama (PGSLP) di Malang, Jawa Timur.

Tahun 1970, SBY akhirnya masuk Akabri di Magelang, Jawa Tengah, setelah lulus ujian penerimaan akhir di Bandung. SBY pun meraih predikat lulusan terbaik Akabri 1973 dengan menerima penghargaan lencana Adhi Makasaya.

Pendidikan militernya dilanjutkan di Airborne and Ranger Course di Fort Benning, Georgia, AS (1976), Infantry Officer Advanced Course di Fort Benning, Georgia, AS (1982-1983) dengan meraih honor graduate, Jungle Warfare Training di Panama (1983), Anti Tank Weapon Course di Belgia dan Jerman (1984), Kursus Komandan Batalyon di Bandung (1985), Seskoad di Bandung (1988-1989) dan Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas, AS (1990-1991). Gelar MA diperoleh dari Webster University AS.

Kefasihannya berbahasa Inggris, membuatnya terpilih mengikuti pendidikan lintas udara (airborne) dan pendidikan pasukan komando (ranger) di Pusat Pendidikan Angkatan Darat Amerika Serikat, Ford Benning, Georgia, 1975.

Kemudian pada tahun 1982 hingga 1983, SBY mengikuti Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983 sekaligus praktek kerja-On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983. Kemudian mengikuti Jungle Warfare School, Panama, 1983 dan Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman, 1984, serta Kursus Komando Batalyon, 1985.

Lalu SBY pun dipercaya menjabat Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988) dan Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988), sebelum mengikuti pendidikan di Sekolah Staf dan Komando TNI-AD (Seskoad) di Bandung dan keluar sebagai lulusan terbaik Seskoad 1989.

7. Joko Widodo (Masa Bakti 2014-2024)

Presiden ke-7 RI ini lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961. Ia memulai pendidikan dasarnya di SD Negeri 112 Tirtoyoso dan melanjutkan ke SMP Negeri 1 Surakarta. Setelah lulus dari SMA Negeri 6 Surakarta ia kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).

8. Prabowo Subianto

Prabowo Subianto yang hari ini resmi dilantik menjadi Presiden RI, berdasarkan laman KPU, memulai pendidikan dasarnya di The Dean School Singapura (1957-1960).

Prabowo lalu melanjutkan sekolahnya ke Glenealy Junior School (1960-1962). Lalu pendidikan menengah pertamanya ditempuh di Victoria Institute, Kuala Lumpur, Malaysia (1962-1964).

Ia lalu menempuh pendidikan di American International School of Zurich, Swiss (1966-1968). Kemudian ia kembali ke Indonesia untuk memulai pendidikan militer di Akademi Militer, Magelang (1970-1974).

Berbagai pelatihan juga ia ikuti seperti pendidikan kecabangan infanteri pada tahun 1974, kursus para komando pada tahun 1975, dan pendidikan ilmu kemiliteran dan kursus perwira penyidik pada tahun 1977.

Prabowo juga mengikuti kursus free fall pada tahun 1981 dan pelatihan Counter Terorist Course Gsg-9 di Jerman dan Special Forces Officer di Fort Bening, Amerika Serikat.

Demikian profil pendidikan delapan Presiden Republik Indonesia. Semoga informasi ini bermanfaat bagi pembaca setia SINDOnews.

Topik Menarik