AS Bakal Pasok Ukraina dengan Sistem Rudal Patriot Baru, Bagian dari Bantuan Rp119,6 Triliun

AS Bakal Pasok Ukraina dengan Sistem Rudal Patriot Baru, Bagian dari Bantuan Rp119,6 Triliun

Global | sindonews | Jum'at, 27 September 2024 - 11:16
share

Amerika Serikat (AS) akan memberi Ukraina sistem pertahanan rudal Patriot tambahan sebagai bagian dari paket bantuan terbaru senilai USD7,9 miliar (lebih dari Rp119,6 triliun).

Presiden AS Joe Biden mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada Kamis bahwa Ukraina juga akan mendapatkan misil Patriot tambahan, peralatan pertahanan udara dan pencegat lainnya, drone, rudal jarak jauh, dan amunisi udara-ke-darat.

Biden mengatakan dukungan militer tersebut merupakan bagian dari paket untuk membantu Ukraina mempertahankan kota-kotanya dan rakyatnya.

AS pertama kali setuju pada Oktober 2022 untuk mengirim sistem pertahanan rudal Patriot ke Kyiv, senjata pertahanan yang dapat menargetkan pesawat, rudal jelajah, dan rudal balistik jarak pendek musuh.

Baca Juga: Putin Perintahkan Rusia Ubah Doktrin Nuklir, Ukraina dan NATO dalam Bahaya

"Saya telah mengarahkan Departemen Pertahanan untuk mengalokasikan semua dana bantuan keamanan yang tersisa yang telah dialokasikan untuk Ukraina pada akhir masa jabatan saya," kata Biden dalam pernyataan tersebut, seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (27/9/2024).

Menurut Biden, akan ada perluasan pelatihan untuk pilot F-16 Ukraina, peningkatan bantuan keamanan, serta langkah-langkah untuk melawan penghindaran sanksi dan pencucian uang Rusia dengan bekerja sama dengan sekutu untuk mengganggu jaringan mata uang kripto global.

Bantuan terbaru AS tersebut juga mencakup pengiriman pertama Joint Standoff Weapon, bom luncur berpemandu presisi dengan jangkauan hingga 81 mil yang dapat dijatuhkan dari jet tempur.

Biden menambahkan bahwa dia akan mengadakan pertemuan pemimpin Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina di Jerman bulan depan.

Dalam sebuah unggahan di X, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berterima kasih kepada pemerintahan Biden. "Karena telah menemukan cara untuk mengalokasikan sisa bantuan keamanan ke Ukraina dan memastikan bahwa kewenangan presiden tidak berakhir pada akhir tahun keuangan AS," tulis Zelensky.

Zelensky juga menyampaikan rasa terima kasih kepada AS atas perluasan program pelatihan F-16. "Serta tindakan sanksi keras yang diberlakukan untuk lebih membatasi kemampuan Rusia dalam mendanai agresinya," lanjut dia.

Zelensky akan menyampaikan "rencana kemenangannya" kepada Biden, Kongres, dan para kandidat presiden AS, dan dia mengatakan rencana itu akan mengakhiri perang yang dimulai oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pemimpin Ukraina kemungkinan akan meminta peningkatan bantuan militer AS yang signifikan, serta agar Washington mencabut larangannya terhadap penggunaan senjata yang dipasok Amerika untuk melakukan serangan jarak jauh ke Rusia.

"Ukraina akan meminta izin AS untuk menyerang lebih dalam ke wilayah Rusia—permintaan yang enggan diberikan Washington karena khawatir akan eskalasi," kata Leon Hartwell, pakar di lembaga think tank di London School of Economics, LSE IDEAS, kepada Newsweek.

"Namun, bagi Ukraina, serangan ini penting untuk melemahkan kemampuan perang Rusia dan membawa perang itu kembali ke masyarakat Rusia, sehingga meningkatkan tekanan internal pada Putin untuk mengakhiri konflik," imbuh Hartwell.

Topik Menarik