Daftar Komandan Hizbullah yang Dihabisi Israel, Nasrallah Terancam Sendirian

Daftar Komandan Hizbullah yang Dihabisi Israel, Nasrallah Terancam Sendirian

Global | sindonews | Jum'at, 27 September 2024 - 10:12
share

Sejak perang Gaza antara Hamas dan Israel pecah 7 Oktober 2023, Hizbullah mencoba membuka front baru melawan militer Zionis.

Sejak itu, para komandan kelompok milisi Lebanon itu tewas satu per satu dalam serangan udara Zionis Israel. Pada awal pekan ini, militer Zionis resmi meluncurkan operasinya terhadap Hizbullah dengan nama "Northern Arrows" atau "Panah Utara".

Operasi Panah Utara diawali dengan rentetan serangan udara yang hingga kini sudah menewaskan lebih dari 500 orang di Lebanon. Beberapa korban adalah para komandan Hizbullah.

Kini, militer Zionis sedang mempersiapkan opsi invasi darat ke Lebanon. Artinya, ini akan menjadi perang habis-habisan seperti yang terjadi di Gaza, Palestina.

Baca Juga: Bela Hizbullah, 40.000 Milisi dari Negara-negara Arab Siaga di Dekat Israel

Daftar Komandan Hizbullah yang Tewas Diserang Israel

1. Ibrahim Qubaisi (Kepala Divisi Roket dan Rudal Hizbullah)

Tewas 24 September dalam serangan udara Israel.

2. Ali Karaki (salah satu komandan yang juga anggota Dewan Jihad Hizbullah)

Dilaporkan tewas 23 September dalam serangan udara Israel, namun Hizbullah klaim Karaki masih hidup.

3. Ibrahim Aqil (kepala operasi Hizbullah)

Tewas 20 September dalam serangan udara Israel.

4. Fuad Shukr (salah satu komandan paling senior Hizbullah)

Tewas 30 Juli dalam serangan udara Israel.

5. Wissam al-Tawil (komandan pasukan khusus Hizbullah)

Tewas 8 Januari dalam serangan udara Israel.

6. Taleb Sami Abdullah (komandan unit Nassar Hizbullah)

Tewas 12 Juni dalam serangan udara Israel.

7. Mohammed Nasser (komandan unit Aziz Hizbullah)

Tewas 3 Juli dalam serangan udara Israel.

8. Mohammed Qassem al-Shaer

Tewas September 2024 dalam serangan pasukan Israel.

Dengan banyaknya komandan Hizbullah yang tewas, Sekretartis Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah harus berhati-hati dalam menghadapi situasi sulit.

Meskipun mendapat dukungan penuh dari Iran, dia juga akan merasa "kesepian" dengan meninggalnya sederet komandan kelompok tersebut.

Hizbullah selalu bertahan hidup tanpa pemimpin utamanya, karena struktur organisasinya yang kuat dan kemampuannya untuk beradaptasi.

Namun, dengan tewasnya beberapa pemimpin utamanya, dan itu pun dalam waktu yang singkat, masa depannya menjadi pertanyaan.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), dengan serangannya, telah menghancurkan infrastruktur yang dibangun Hizbullah dalam dua dekade, menurut laporan The Times of Israel.

"Pada hari terakhir, kami menghancurkan apa yang dibangun Hizbullah selama 20 tahun. Nasrallah tetap sendirian di pucuk pimpinan, seluruh unit Pasukan Radwan dihentikan tugasnya, dan puluhan ribu roket dihancurkan," kantor Gallant mengutip ucapannya.

“Israel perlu melakukan serangan sementara [Hassan] Nasrallah hampir sendirian,” imbuh mantan petinggi militer Israel, kolonel [purn) Kobi Marom.

Marom, seorang pakar di zona utara, menyerukan tindakan tegas oleh Israel dan mengatakan Hizbullah tidak akan bernegosiasi kecuali pusat-pusat kekuatannya menjadi sasaran.

“Ada peluang langka yang hanya terjadi sekali dalam satu generasi di sini; saatnya untuk mengambil keputusan yang berani,” katanya.

Israel menyadari hal itu, dan itulah sebabnya IDF bersiap untuk meluncurkan serangan darat ke Lebanon.

“Anda mendengar jet-jet tempur di atas kepala; kami telah menyerang sepanjang hari. Ini untuk mempersiapkan jalan bagi kemungkinan masuknya Anda dan untuk terus merendahkan Hizbullah," kata Panglima Militer Israel Letnan Jenderal Herzi Halevi.

Topik Menarik