Jangan Sepelekan Mendengkur, Tanda Gejala Penyakit yang Bisa Mengancam Jiwa

Jangan Sepelekan Mendengkur, Tanda Gejala Penyakit yang Bisa Mengancam Jiwa

Gaya Hidup | sindonews | Rabu, 18 September 2024 - 06:00
share

JAKARTA - Mendengkur terjadi ketika ada sesuatu yang membatasi aliran udara saat tidur. Meski Anda mungkin menganggapnya sebagai efek samping tidur yang mengganggu dan memalukan, sebenarnya hal itu dapat lebih berbahaya daripada yang Anda bayangkan.

Mendengkur merupakan tanda utama apnea tidur obstruktif, yang merupakan gangguan tidur serius yang menyebabkan Anda berhenti bernapas selama 10 detik atau lebih dalam satu waktu.

Baca Juga: Tidur Mengorok Tiap Malam Bisa Berbahaya bagi Kesehatan, Begini Cara Penanganannya

Selain itu, hal itu meningkatkan risiko serangan jantung, stroke dan masalah kesehatan lainnya. Hal ini membuat kasus mendengkur tertentu dapat mengancam jiwa.

Apa Itu Mendengkur?

Mendengkur terjadi ketika udara tidak dapat mengalir dengan mudah melalui mulut atau hidung. Ketika ini terjadi, udara dipaksa melalui area yang tersumbat, yang membuat jaringan lunak di mulut, hidung, dan tenggorokan saling berbenturan dan bergetar. Getaran tersebut menciptakan suara mendengkur.

Sebenarnya mendengkur sangat umum terjadi dan setiap orang mengalaminya di beberapa titik dalam hidup mereka. Namun, kondisi ini lebih umum terjadi pada pria berusia di atas 50 tahun yang kelebihan berat badan atau obesitas.

Penyebab mendengkur

1. Saluran udara hidung tersumbat Beberapa orang mendengkur hanya selama musim alergi atau saat mereka mengalami infeksi sinus. Kondisi ini menghalangi saluran udara hidung.

2. Tonus otot yang buruk di tenggorokan dan lidah Saat otot tenggorokan dan lidah terlalu rileks, otot tersebut dapat mengempis ke saluran udara.

3. Jaringan tenggorokan yang besar Kelebihan berat badan dapat menyebabkan kondisi ini. Selain itu, beberapa anak memiliki amandel dan adenoid yang besar sehingga membuat mereka mendengkur.

4. Penggunaan alkohol dan narkoba Minum alkohol atau mengonsumsi pelemas otot juga dapat menyebabkan otot lidah dan tenggorokan terlalu rileks.

5. Posisi tidur Tidur telentang dapat membuat Anda mendengkur. Menggunakan bantal yang terlalu empuk atau terlalu besar juga dapat memicu dengkuran.

6. Kurang tidur Penyebab mengejutkan lainnya dari mendengkur adalah kurang tidur, karena otot tenggorokan Anda mungkin terlalu rileks jika Anda tidak cukup tidur.

Komplikasi akibat mendengkur

Mendengkur sesekali karena pilek atau flu biasanya tidak berbahaya. Namun, mendengkur yang sangat keras atau sering dapat menjadi tanda sleep apnea.

Satu studi tentang tidur menemukan bahwa intensitas mendengkur berhubungan dengan risiko aterosklerosis karotis, yaitu penyempitan arteri di leher akibat timbunan lemak. Hal ini pada akhirnya dapat mengakibatkan stroke.

Sementara, sleep apnea dikaitkan dengan masalah kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi dan penyakit arteri koroner, yang pada akhirnya menyebabkan kemungkinan serangan jantung.

Aritmia Orang dengan mendengkur atau sleep apnea jangka panjang berisiko mengalami irama jantung yang tidak teratur atau aritmia.

Orang yang mengalami sleep apnea juga dapat mengalami GERD karena cara tenggorokan mereka menutup saat udara bergerak masuk dan keluar selama tidur. Hal ini menyebabkan perubahan tekanan yang dapat menyedot isi lambung mereka kembali ke kerongkongan. GERD dan sleep apnea berhubungan dengan kelebihan berat badan.

Sleep apnea juga dapat memengaruhi kesehatan mental, yang dapat menyebabkan masalah seperti rewel karena kurang tidur dan bahkan depresi serius.

Komplikasi janin Mendengkur selama trimester terakhir kehamilan biasanya disebabkan oleh penambahan berat badan, tetapi bisa juga merupakan tanda komplikasi janin. Wanita yang mendengkur keras selama kehamilan harus berkonsultasi dengan dokter keluarga atau dokter kandungan.

Mengatasi mendengkur

Dalam beberapa kasus, mendengkur diobati dengan pembedahan untuk mengecilkan atau membuang jaringan berlebih atau memperbaiki masalah struktural. Banyak dari prosedur ini yang minimal invasif.

Baca Juga: Labu Siam Bakar Bisa Menyembuhkan Asam Urat, Mitos atau Fakta?

1. Perawatan nonbedah Ada perawatan nonbedah yang dapat memperbaiki postur tubuh Anda atau membuka saluran udara saat Anda tidur.

2. Perubahan gaya hidup Perubahan gaya hidup, seperti menghindari alkohol sebelum tidur, mengubah posisi tidur, dan menjaga berat badan yang sehat, dapat mengurangi dengkuran.

3. Obat-obatan Obat flu dan alergi dapat melegakan hidung tersumbat dan membantu Anda bernapas dengan bebas.

Topik Menarik