Meski Sudah Sidang Kabinet Terakhir, Jokowi Disebut Masih Bakal Gelar Ratas

Meski Sudah Sidang Kabinet Terakhir, Jokowi Disebut Masih Bakal Gelar Ratas

Berita Utama | sindonews | Sabtu, 14 September 2024 - 08:28
share

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menyebut, tidak menutup kemungkinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan ada Rapat Terbatas (Ratas). Meski Sidang Kabinet Paripurna terakhir digelar di Ibu Kota Nusantara (IKN),Jumat (13/9/2024).

"Mungkin kalau ada rapat terbatas masih mungkin. Tapi kalau sidang kabinet paripurna ini adalah sidang kabinet paripurna yang terkahir," kata Pramono kepada wartawan dikutip Sabtu (14/9/2024).

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Garuda, IKN, Kalimantan Timur, Jumat (13/9/2024).

Dalam pengantarnya, Jokowi menyebut, sidang kabinet ini merupakan sidang terakhir dari kabinet Indonesia maju. "Ini adalah sidang kabinet terakhir dari kabinet Indonesia maju," kata Jokowi.

Baca juga: Ma'ruf Amin Ikut Sidang Kabinet Terakhir Dampingi Jokowi di IKN

Jokowi juga mengucapkan terima kasih kepada para kabinetnya, yang telah bekerja menjalankan program dan visinya.

"Pada kesempatan yang baik ini saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk kerja keras dedikasi dari bapak ibu semuanya dalam menjalankan pemerintahan dalam melaksanakan program dan visi presiden dan wakil presiden dalam menghadapi berbagai tantangan-tantangan yang ada," ungkapnya.

Jokowi juga mengingatkan, pada tanggal 20 Oktober 2024 semua tugas menteri kabinet akan berakhir. Dan akan dilanjutkan oleh pemerintahan baru yang akan dipimpin Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

"20 Oktober bulan depan masa tugas kita semuanya berakhir dan pemerintahan saat ini akan dilanjutkan oleh pemerintah yang baru pemerintahan berikutnya yang dipimpin oleh bapak Jenderal TNI Purnawirawan Prabowo Subianto," kata Jokowi.

Jokowi pun meminta kabinetnya untuk segera menuntaskan masing-masing program kerja utamanya. "Saya ingin menegaskan beberapa hal yang pertama segera tuntaskan di bulan terakhir ini program kerja utama yang sudah dimulai," jelas Jokowi.

Selain tugas, kata Jokowi, administrasi pertanggungjawaban dan kendala-kendala agar juga segera diselesaikan. "Baik berkaitan dengan serapan, yang berkaitan dengan administrasi pertanggungjawaban serta kendala-kendala yang belum terselesaikan," ungkapnya.

Presiden juga meminta menteri kabinetnya untuk mendukung penuh program Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Dirinya juga meminta transisi pemerintahan berjalan efektif. "Kedua kita semuanya harus mendukung penuh program presiden terpilih. pastikan transisi pemerintahan berjalan efektif," kata Jokowi.

Dirinya menekankan, jika diperlukan regulasi atau perumusan kebijakan yang harus segera dibuat, dirinya memerintahkan kabinetnya untuk menyelesaikan hal tersebut.

"Jika diperlukan regulasi baru jika diperlukan perumusan-perumusan kebijakan yang harus segera dibuatkan, segera dibuat dan segera diselesaikan. Utamanya untuk program-program unggulan presiden terpilih," kata Jokowi.

Jokowi berharap dengan mendukung dan memastikan transisi itu, pemerintahan baru bisa langsung bekerja setelah dilantik. "Agar setelah dilantik pemerintahan baru bisa segera bekerja dan berlari kencang," ungkapnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta menteri kabinetnya untuk menjaga situasi tetap kondusif agar stabilitas tetap tumbuh.

"Ketiga, menjaga situasi yang kondusif kita butuh stabilitas untuk tetap tumbuh, kita butuh stabilitas untuk melakukan pembangunan. Sehingga pastikan jangan sampai ada riak-riak gejolak sampai pemerintahan berikutnya terbentuk," tutur Jokowi.

Kepala Negara juga meminta menteri kabinetnya untuk menjaga inflasi serta tidak membuat kebijakan ekstrim yang merugikan masyarakat.

"Artinya kita harus bisa menjaga daya beli masyarakat, jaga inflasi, menjaga pertumbuhan, menjaga ketertiban dan jangan membuat kebijakan-kebijakan yang ekstrem terutama yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak yang berpotensi merugikan masyarakat luas yang berpotensi menimbulkan gejolak," ungkapnya.

Dalam sidang tersebut Jokowi juga meminta maaf pada menteri kabinetnya dalam sidang kabinet paripurna terakhir itu.

"Terakhir saya juga ingin memohon maaf kepada bapak ibu semuanya jika dalam 10 tahun ini ada hal-hal yang dirasa kurang berkenan dalam berinteraksi dan ada hal-hal yang kurang maksimal," kata Jokowi.

"Sekali lagi saya ingin mohon maaf yang sebesar-besarnya," tandasnya.

Topik Menarik