Sambut Nataru, Daop 4 Semarang Lakukan Penggantian Rel Sepanjang 106.875 Meter dan 19 Wesel
SEMARANG, iNewsSemarang.id - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 4 Semarang telah menyiapkan berbagai upaya guna memastikan perjalanan kereta api yang nyaman, tepat waktu, dan aman dalam menyambut periode angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo mengatakan bahwa komitmen KAI untuk memberikan pelayanan terbaik diwujudkan melalui peningkatan keandalan prasarana kereta api.
“Prasarana yang andal menjadi fondasi utama dalam menjaga kelancaran operasional kereta api, terutama selama masa angkutan Nataru yang diprediksi akan mengalami lonjakan penumpang,” ungkapnya dalam siaran pers, Jumat (29/11).
Penggantian Rel Sepanjang 106.875 Meter
Dalam upaya meningkatkan keandalan jalur, KAI Daop 4 Semarang telah memulai penggantian rel baru sepanjang 106.875 meter sebelum Nataru. Langkah ini diambil untuk meningkatkan stabilitas lintasan, mengurangi potensi gangguan, serta memastikan perjalanan kereta lebih mulus dan aman.
“Penggantian rel ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga memastikan penumpang merasakan perjalanan yang lebih nyaman dan tenang,” tambah Franoto.
Peningkatan Keandalan Melalui Penggantian Wesel
Sebanyak 19 wesel telah diganti di berbagai stasiun, termasuk Pemalang, Sedadi, Petarukan, Gundih, Brumbung, dan Alastua. Wesel adalah komponen vital yang memungkinkan kereta berpindah jalur dengan aman.
“Dengan penggantian wesel ini, kami meminimalkan risiko gangguan operasional serta meningkatkan kecepatan dan efisiensi perpindahan jalur, terutama di stasiun-stasiun padat penumpang,” jelasnya.
Inovasi Ramah Lingkungan: Bantalan Sintetis Gantikan Bantalan Kayu
Sebagai bagian dari komitmen terhadap kelestarian lingkungan, KAI Daop 4 Semarang mengganti bantalan kayu dengan bantalan sintetis. Hingga kini, 4.102 bantalan kayu di 29 jembatan telah diganti. “Bantalan sintetis tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga lebih tahan lama dan efektif meredam kebisingan, memberikan kenyamanan lebih bagi penumpang,” kata Franoto.
Bantalan sintetis, teknologi yang pertama kali dikembangkan di Jepang, menawarkan keunggulan seperti daya tahan terhadap bahan kimia, usia pakai lebih dari 50 tahun, dan biaya perawatan yang lebih rendah.
Penambahan Batu Ballast untuk Stabilitas Jalur
Selain itu, KAI Daop 4 Semarang juga menambah 30.012 meter kubik batu ballast atau batu kricak di sepanjang jalur. Batu ballast ini sebelumnya dicuci untuk memastikan kebersihan dan keawetannya.
“Penambahan batu ballast bertujuan meningkatkan stabilitas dan daya tahan jalur KA, serta mengurangi potensi kerusakan akibat cuaca ekstrem,” tambah Franoto.
Dengan berbagai peningkatan ini, KAI Daop 4 Semarang optimis menghadapi masa angkutan liburan Nataru dengan kesiapan maksimal. “Kami berharap upaya ini dapat meningkatkan kenyamanan, keamanan, serta keandalan perjalanan kereta api, memberikan pengalaman terbaik bagi seluruh pelanggan,” ujarnya.