Hamil, Siti Badriah Alami Body Shaming oleh Sesama Perempuan

Hamil, Siti Badriah Alami Body Shaming oleh Sesama Perempuan

Seleb | okezone | Senin, 24 Maret 2025 - 08:27
share

JAKARTA - Siti Badriah mengungkapkan perasaannya di media sosial mengenai body shaming yang dialaminya selama kehamilan anak kedua. Ia merasa kesal karena perubahan fisiknya saat hamil dikomentari negatif oleh netizen.

Melalui unggahan di Instagram pada Senin (24/3/2025), pelantun Lagi Syantik ini membagikan curhatannya tentang komentar kurang menyenangkan yang ia terima.

Hamil, Siti Badriah Alami Body Shaming oleh Sesama Perempuan

"Curhat dikit ah, di komen dan DM masih aja ada yang nanya kulit aku kenapa? Kok hamilnya budug? Dulu si onoh aja hamilnya cantik, nggak begitu (membandingkan) dan blabla," tulisnya.

Siti Badriah mengaku sempat merasa minder dan insecure akibat perubahan fisiknya selama kehamilan, yang disebabkan oleh faktor hormon.

"Sempat insecure banget karena perubahan hormon lagi hamil kedua ini. Baru kurus tiba-tiba gendut lagi, dari mulus tiba-tiba budug sebadan-badan," ungkapnya.

Beruntung, suaminya, Krisjiana Baharudin, selalu memberikan dukungan penuh. Ia menjadi sumber kekuatan bagi Sibad, meyakinkannya bahwa perubahan fisik saat hamil adalah hal wajar dan bersifat sementara.

"Bersyukur punya suami yang selalu kasih support positif buat istrinya. Makasih udah selalu nyadarin dan nguatin kalau ini cuma sementara," tambahnya.

Meski mengalami banyak perubahan fisik, Sibad tetap bersyukur karena bisa hamil secara alami tanpa bantuan program kehamilan.

"Bahkan kalau pun nggak balik lagi, itu sangat sebanding dengan anugerah luar biasa dari Allah. Bisa hamil kedua tanpa program sedikit pun. Bahkan Allah sempat menitipkan anak kembar, meskipun satu di antaranya diambil lagi. Ini sudah menjadi hadiah luar biasa buat kita," ujarnya.

 

Di akhir pesannya, Sibad mengungkapkan rasa kecewanya terhadap komentar negatif yang justru datang dari sesama perempuan, bahkan sesama ibu. Ia menyayangkan sikap tersebut karena menurutnya, perempuan seharusnya saling mendukung, bukan menjatuhkan.

"Buat yang julid, mirisnya lagi kebanyakan perempuan dan sesama seorang ibu. Hormon ibu hamil itu beda-beda. Seharusnya sesama perempuan saling menguatkan, bukan malah saling menjatuhkan," tutupnya.

Topik Menarik