5 Kontroversi Ratna Sarumpaet: Hoaks Penganiayaan hingga Debat Panas dengan Luhut Panjaitan
JAKARTA - Kontroversi Ratna Sarumpaet akan dibahas dalam artikel ini ketika dia kembali berurusan dengan hukum setelah dipolisikan sang cucu, Husin Kamal, pada Oktober 2024 atas dugaan penggelapan warisan almarhum suaminya.
Ini bukan kali pertama bagi Ratna terlibat dalam kontroversi. Karena sepanjang kariernya sebagai aktivis, ibu kandung aktris Atikah Hasiholan ini pernah menjadi ‘pemeran utama’ beberapa peristiwa publik.
5 Kontroversi Ratna Sarumpaet
1.Hoaks Penganiayaan
Ratna Sarumpaet sempat begitu menghebohkan publik pada Oktober 2018. Kala itu, dia mengklaim menjadi korban penganiayaan yang menyebabkan wajahnya penuh lebam.
Namun beberapa hari setelahnya, Ratna mengaku, semua lebam tersebut akibat prosedur sedot lemak, bukan penganiayaan. Dia mengaku berbohong untuk menghindari kecurigaan anaknya setelah menjalani operasi tersebut.
Pengakuan ini mengejutkan banyak pihak, terutama karena sejumlah tokoh politik, termasuk Prabowo Subianto, memberikan dukungan terhadap klaim penganiayaan sang aktivis. Akibat kasus tersebut, Ratna Sarumpaet sampai harus mendekam selama 2 tahun di dalam penjara.
2.Isu Pemblokiran Rekening Ruben PS Marey
Kontroversi Ratna Sarumpaet berikutnya adalah mengklaim ada dana sebesar Rp23,9 triliun yang diblokir pemerintah dalam rekening Ruben PS Marey, pada 17 September 2018.
Dana tersebut digadang-gadang sebagai sumbangan untuk pembangunan Papua dan melibatkan lembaga besar, seperti Bank Dunia dan Bank Sentral Amerika (The Federal Reserve).
Namun, hingga kini tidak ada bukti yang mengonfirmasi kebenaran pernyataan Ratna Sarumpaet tersebut. Pihak Kementerian Keuangan dan Bank Dunia bahkan membantah keterlibatan mereka dalam masalah tersebut.
Ratna sempat mengubah klaimnya dengan menyebutkan bahwa uang tersebut berasal dari keturunan raja-raja nusantara. Kasus ini pun mengundang perhatian luas, namun tidak pernah terbukti kebenarannya.
3.Ditolak di Batam dan Pangkalpinang
Ratna Sarumpaet juga menghadapi penolakan dalam beberapa acara diskusi yang digelar oleh Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) pada 25 Agustus 2018. Di Pangkalpinang, kelompok massa menolak kehadirannya, dengan alasan tidak adanya izin dari pihak kepolisian serta ketidaksesuaian dengan kondisi politik saat itu.
Setelah itu, Ratna kembali ditolak saat bertandang ke Batam, Kepulauan Riau, pada 16 September 2018. Dia mengklaim, penolakan itu merupakan rekayasa politik dan bagian dari upaya untuk membungkam diskusi demokratis.
Mertua Rio Dewanto itu menegaskan bahwa sebagai warga negara, ia berhak untuk berdiskusi tanpa hambatan. Akibat penolakan tersebut, acara diskusi di dua kota tersebut kemudian dibatalkan.
4.Cekcok dengan Luhut Panjaitan
Kontroversi Ratna Sarumpaet berikutnya adalah ketika dia terlibat cekcok dengan Luhut Binsar Panjaitan, pada 2 Juli 2018. Kala itu, mereka berdebat terkait penghentian pencarian korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba.
Ratna, yang merasa mewakili keluarga korban, menentang keputusan pemerintah untuk menghentikan operasi pencarian. Pertikaian ini semakin memanas ketika Ratna menegaskan bahwa pencarian harus diteruskan.
Sementara Luhut berencana untuk mengakhiri operasi tersebut. Ketegangan memuncak saat aparat keamanan menggiring Ratna keluar dari posko pencarian. Sementara Luhut melarangnya untuk melanjutkan protes di lokasi tersebut.
5.Dipolisikan Cucu Sendiri
Ratna Sarumpaet dilaporkan cucunya sendiri atas dugaan penggelapan warisan ke Bareskrim Polri, pada Oktober 2024. Husin Kamal mengklaim, Ratna tidak transparan dalam pembagian warisan sang kakek yang meninggal dunia pada 2007.
Ratna Sarumpaet dituding sang cucu tidak memenuhi kewajibannya sesuai keputusan pengadilan. Husin merasa tidak diberi nafkah dan tidak mendapatkan rincian yang jelas mengenai pengelolaan harta warisan tersebut.
Demikian 5 Kontroversi Ratna Sarumpaet: Hoaks Penganiayaan hingga Debat Panas dengan Luhut Panjaitan.*