Lepas Marissa Haque, Ikang Fawzi: Kalau Allah yang Memanggil, Aku Ikhlas
JAKARTA - Ikang Fawzi merasakan duka yang begitu mendalam setelah kepergian istri tercintanya, Marissa Haque, yang meninggal dunia pada Selasa (2/10/2024). Beberapa kali Ikang terlihat pingsan di rumah duka. Meski begitu, saat tiba waktunya mengantarkan sang istri ke tempat peristirahatan terakhir, Ikang berusaha tegar.
Dengan kekuatan hati, Ikang mengangkat keranda jenazah Marissa dari ambulance menuju area pemakaman di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Ia bahkan turun langsung ke liang lahat untuk membantu proses pemakaman serta mengumandangkan adzan di samping pusara istrinya.
Setelah proses penguburan selesai, Ikang Fawzi menyampaikan pesan cinta yang begitu mendalam kepada Marissa, yang telah menjadi pendamping hidupnya selama 38 tahun pernikahan mereka. Dengan hati yang penuh cinta, Ikang mengungkapkan betapa beruntungnya dia memiliki istri sehebat Marissa Haque.
"Aku beruntung ya Allah, aku bisa menjadi suamimu. Aku beruntung dia adalah wanita hebat dan kuat. Dia berusaha keras hingga mencapai gelar profesor. Itu yang membuat istriku sangat berbeda," ujar Ikang di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Meskipun berat, Ikang mengaku telah mengikhlaskan kepergian sang istri karena menyadari bahwa Marissa telah dipanggil oleh Sang Pencipta. Sesekali, Ikang menyeka air mata yang terus mengalir di pipinya. Putrinya, Bella Fawzi, turut berusaha menenangkan sang ayah dengan lembut mengelus tangannya.
Berkali-kali, Ikang memanggil Marissa dengan sapaan penuh cinta, "Love", sebagai tanda betapa dalam perasaannya untuk sang istri.
"Marissa Haque, I love you forever and ever. Tapi cinta kita sudah menjadi cinta yang karena Allah. Semua cinta kita karena Allah. Jadi, jika Allah yang memanggil istriku ini, aku ikhlas. I love you, Love," lanjut Ikang dengan suara yang bergetar.
Di hadapan para pelayat yang hadir, Ikang juga berpesan agar mereka selalu mengirimkan doa terbaik untuk Marissa Haque.
"Mohon doanya jangan putus untuk istri saya. Saya titip doa untuk istri saya tercinta," tutup Ikang dengan penuh harap.