Apakah Kuda Nil Bisa Kentut, Berikut Penjelasannya
APAKAH kuda nil bisa kentut? Pertanyaan ini mungkin sering terlintas di benak sebagian orang. Sebab, kuda nil sering menghabiskan waktu untuk berendam dan memiliki perut kembung.
Melansir Animal Research , kuda nil bisa kentut, namun suara kentut kuda nil tidaklah sekeras yang mungkin Anda bayangkan, melainkan lebih mirip dengan suara kartu remi yang ditiup oleh kipas meja.
Kentut kuda nil terjadi karena sistem pencernaannya yang kompleks, dan menghasilkan gas saat mencerna makanan. Namun, kentut mereka biasanya tidak terlalu keras atau terdeteksi.
Ada mengatakan bahwa kuda nil mengeluarkan gas melalui mulutnya karena perut kuda nil berada dekat dengan kepala.
(Foto: IG/@adrianhirschi_photography)
Namun hal tersebut salah, karena kuda nil sama seperti hewan lainnya, mengeluarkan gas melalui lubang kecil yang terletak di bagian bawah tubuhnya.
Proses buang air besar dan mengeluarkan gas sering terjadi bersamaan.
Respons Keluarga Usai Richard Lee Mualaf
Kuda Nil memiliki perut yang rumit yang terdiri dari tiga ruang dan terletak lebih dekat dengan kepala yang berfungsi sebagai ruang fermentasi biologis.
Kuda nil tidak tidak mengunyah makanan seperti sapi, sebaliknya sayuran yang dikonsumsi akan di proses di dalam perut.
Namun yang paling mengejutkan adalah kuda nil merupakan hewan herbivora yang mampu mengonsumsi hingga 40 kilogram sayuran.
Oleh karena itu, kentut kuda nil bisa berlangsung lama dan kadang-kadang cukup keras. Faktanya, kentut kuda nil terlama yang tercatat berlangsung 10 detik.
Selain itu, kuda nil juga dikenal dengan perilaku unik, yaitu menyemprotkan kotorannya dengan ekor yang kuat dengan jangkauan hingga 10 meter.
(Foto: IG/@khamoo.andthegang)
Kuda Nil menghasilkan kotoran yang banyak saat buang air besar. Kotoran kuda nil memberikan nutrisi bagi organisme akuatik, tetapi juga memindahkan silikon ke dalam ekosistem perairan Afrika. Jika jumlahnya tidak seimbang dapat membahayakan lingkungan sekitar.
Selain itu, gas yang keluar dari kentut kuda nil, terutama metana memiliki dampak negatif pada atmosfer.