Khairi Fuady Soal Al Zaytun: Tegakkan Hukum, Hindari Syak Wasangka

Jakarta, POJOKJATENG.COM Aktivis Muda Nahdlatul Ulama (NU), Khairi Fuady memberikan komentar lanjutan soal pendapatnya tentang polemik Al Zaytun.

Ia menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara hukum, maka sepatutnya masyarakat mendorong pihak yang berwenang untuk menjalankan tugas secara adil dan profesional.

Ada prinsip Equality before the law. Jadi kalau ada opini bahwa Panji Gumilang punya previlese, kita justru harus meningkatkan trust kepada Aparat Penegak Hukum kita. Beliau sendiri sudah dipanggil dan dimingai keterangan. Ini artinya proses sudah berjalan, ujar Khairi Fuady kepada awak media di Jakarta, Senin 10 Juli 2023.

Selama proses hukum sedang berjalan, Khairi mengimbau agar masyarakat tidak melakukan persekusi.

Sistem peradilan kita mengadopsi prinsip Due Process of Law. Bahwa setiap warga negara dilindungi dalam proses peradilan, tandasnya.

Co founder Forum Intelektual Muda juga meminta masyarakat untuk menghindari Syak Wasangka.

Ada sejumlah tokoh yang dikaitkan dengan Al Zaytun. Mulai dari Jenderal Moeldoko sampai Prof. Hendropriyono. Sementara Panji Gumilang sendiri belum mendapatkan ketetapan hukum. Ini kan mendahului hakim namanya, jelasnya.

Kita pegang Presumption of Innocent. Asas praduga tidak bersalah. Kohesi sosial kita sudah cukup terganggu dengan ragam opini yang tak bertanggung jawab.

Khairi juga menyampaikan bahwa para pihak yang berwenang perlu tampil di depan publik, terutama Kementerian Agama. Sebab yang pertama ini isu agama, kedua ini tentang penyelenggaraan pendidikan.

Ruang publik kita butuh perimbangan informasi yang mencerahkan, di tengah ragam opini yang menceraikan.

Terakhir, ia juga mengimbau agar para cerdik cendekia turut menyerukan persatuan di tengah sekian ketegangan dan potensi ancaman.

Salus Populi Suprema Lex. Keselamatan Rakyat adalah Hukum Tertinggi. Ada ribuan santri dan orang tua yang harap harap cemas. Ada masyarakat yang resah. Kita jangan jadi kipas atas bara api yang bergolak di dalam sekam, tutupnya. (*)