Kisah Pemilik PO Dewi Sri, Berawal dari Pedagang Beras Kini Punya Ratusan Bus
JAKARTA, iNews.id Perusahaan Otobus (PO) Dewi Sri menjadi salah satu perusahaan otobus melegenda di jalur Pantura khususnya masyarakat Tegal, Jawa Tengah. PO bus Wong Ngapak tersebut kini sukses punya ratusan armada bus yang masih eksis melayani perjalanan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
Dikutip dari berbagai sumber, PO Dewi Sri didirikan oleh H Ismail dan Hj Rokhayah pada 1980-an, yang awalnya melayani trayek Tegal-Purwokerto. Sebelum memulai usaha transportasi darat berbasis bus, keduanya merupakan pedagang beras.
Awalnya, pasangan itu memiliki truk untuk menunjang usaha mereka dalam berdagang beras. Setelah usaha dagang beras dan angkutan truknya berkembang pesat, H Ismail dan Hj Rokhayah mulai melirik usaha transportasi menggunakan bus.
Untuk memulai usaha bus, mereka mengakuisisi PO Panca Jaya yang bermarkas di Purwokerto, Jawa Tengah. Akhirnya PO Dewi Sri lahir dan memulai perjalanan pertama mereka dengan rute Tegal-Purwokerto menggunakan beberapa bus medium.
Pada 1993, PO Dewi Sri mulai melebarkan sayap dengan membuka trayek AKAP, yang dimulai rute Tegal-Jakarta PP (Pulang-Pergi). Untuk mengakomodir penumpang, mereka menerjunkan tujuh armada bus besar.
Meski belum banyak bus yang beredar, tapi persaingan di jalur Pantura saat itu sangat ketat. PO Dewi Sri harus bersaing dengan PO Dedy Jaya dan PO Sinar Jaya yang jadi idola masyarakat pengguna bus.
Namun, kecepatan dan ketepatan waktunya, PO Dewi Sri berhasil menarik pasar dan terus melebarkan sayap hingga ke beberapa daerah Ngapak. Ini membuat mereka dikenal sebagai bus kebanggaan Wong Ngapak.
Memasuki tahun 2000-an, H Ismail mulai menyerahkn tongkat kepemimpinan PO Dewi Sri kepada anak pertamanya, Ikmal Jaya. Di tangannya, PO Dewi Sri semakin berkembang karena ketertarikan besarnya di dunia transportasi angkutan darat.
Pada 2006, kepemimpinan perusahaan diambil oleh Idza Priyanti yang merupakan anak ketiga dari pasangan H Ismail dan Hj Rokhayah. Ini dilakukan setelah Ismail terpilih sebagai Walikota Tegal.
Setelah itu, kursi kepemimpinan diserahkan kepada Mukti Agung Wibowo yang merupakan anak terakhir dari pasangan suami-istri tersebut. Namun, dia juga terjun ke dunia politik dengan menjadi Wakil Bupati Pemalang.
Di masa kejayaannya, PO Dewi Sri menjadi salah satu bus yang kerap menggunakan sasis premium, Volvo B7R. Seperti diketahui, sasis tersebut memiliki harga yang cukup mahal dan PO Dewi Sri saat itu memiliki lebih dari 20 unit.
PO Dewi Sri saat ini memiliki lebih dari 500 armada yang tersebar di berbagai divisi, baik AKAP, AKDP, dan angkutan kota. Bus terbaru garapan karoseri Laksana menggunakan bodi SR2 juga sudah wara wiri di jalur Pantura.