Dosen UII Hilang Ahmad Munasir Terdeteksi di Boston, Rektor: Biasa Garap Proyek Luar Negeri

Dosen UII Hilang Ahmad Munasir Terdeteksi di Boston, Rektor: Biasa Garap Proyek Luar Negeri

Seleb | BuddyKu | Senin, 20 Februari 2023 - 16:34
share

SLEMAN, iNews.id - Universitas Islam Indonesia (UII) mengklaim Dosen Informatika Ahmad Munasir Rafie Pratama berada di Boston, Amerika Serikat. Dia kerap mengerjakan proyek internasional dan sering ke luar negeri.

Rektor Universitas Islam Indonesia, Prof Fathul Wahid mengatakan, informasi yang diterima dari Kementerian Luar Negeri, Rafie terdeteksi masuk Amerika Serikat melalui bandara di Boston pada 13 Februari 2023. Temuan ini didasarkan pada data dari United States Customs and Border Protection (US CBP).

Setelah terdeteksi di Boston, UII sudah melakukan komunikasi dengan konjend, untuk meminta dibantu kepulangan jika Rafi sudah siap, kata Fathul, Senin (20/2/2023).

Kampus UII juga sudah koordinasi dengan Direktur Perlindungan WNI di Kementerian Luar Negeri. Selama ini Rafie memang sudah biasa melaksanakan project di luar negeri dan sering kerja sama internasional.

Apalagi dia masih mempunyai visa Amerika karena dia lulusan sana. Tahun lalu Rafie juga dua kali ke Amerika untuk mengerjakan project internasional.

Ini kasus khusus dan belum pernah terjadi di sejarah UII, ujarnya.

Rafie terdeteksi berada di Boston setelah dilakukan pencarian karena belum pulang ke Indonesia usai menghadiri pertemuan di Norwegia. Akhirnya diketahui dia sempat berada di Istambul, turki. Hingga akhirnya ada informasi penerbangan yang diikutinya menuju Boston di Amerika Serikat.

Dari data yang ada, diketahui ada pergerakan keluar dari bandara atas nama Rafie dan menggunakan paspor dengan nomor yang sama. Namun sampai saat ini belum dketahui secara pasti posisi Rafie di Boston.

Kami tidak bisa melacak dengan teknologi kami. Karena kami tidak tahu apakah sudah berganti nomor dan sebagainya, ujarnya.

Saat ini misi UII yang utama adalah membawa Rafi pulang kembali ke Indonesia. Mereka berharap semua pihak bisa membantu mereka. Maraknya pemberitaan yang ada diharapkan ikut memberikan tekanan tambahan.

Apapun itu, kami pasti mempelajari masalahnya apa. Sehingga jangan sampai justru itu malah membatalkan atau menghalangi kami untuk memulangkan mas Rafi untuk kembali ke Indonesia, ujar dia.

Topik Menarik