Luncurkan Buku Kisah Jenderal HR Dharsono, Keluarga: Keinginan Ini Sejak Awal Ayah Masuk Penjara
JAKARTA Penulis Rum Aly meluncurkan buku berjudul \'Kisah Seorang Jenderal Idealis HR Dharsono \' pada Sabtu (18/2/2023). Jenderal HR Dharsono merupakan mantan Pangdam VI Siliwangi yang dipenjarakan karena mengkritisi kebijakan Presiden Soeharto.
Salah satu anak Jenderal Dharsono, Dhani Dharsono mengungkap jika keinginan menulis buku ini sudah ada sejak lama. Bahkan ketika sang ayah berada di penjara.
Kemudian, kata Dhani, karena kurangnya bahan dan informasi, keinginan menulis buku itu pun meredup. Lalu hidup kembali pada Agustus 2021. Setelah itu, Dhani pun dipertemukan dengan Rum Aly yang merupakan mantan Redaktur Harian Mahasiswa Indonesia.
Dhani meyakini jika Rum Aly memiliki informasi yang cukup banyak untuk menulis buku tentang ayahnya. Terlebih, keikutsertaan Rum Aly dalam media generasi muda itu memberi kesempatan untuk mengikuti dari dekat berbagai peristiwa politik pada periode 1966 hingga 1974, termasuk masa-masa tampilnya Jenderal HR Dharsono dalam perjuangan menurunkan Soekarno dan melancarkan pembaruan politik.
"Akhirnya saya dipertemukan oleh Pak Rum Aly, beliau adalah mantan Redaktur Harian Mahasiswa Indonesia. Yaitu koran yang terbit pada tahun 1966 sampai 1974. Jadi beliau memberitakan Harian Mahasiswa Indonesia, jadi informasinya cukup banyak tentang ayah," jelasnya.
"Nah itulah yang membuat kami semangat, karena bahan untuk membuat buku ini sebetulnya ada, hanya belum dituangkan saja. Jadi akhirnya pada November 2021, kami mulai membuat buku," sambungnya.
Diketahui, buku berjudul \'Kisah Seorang Jenderal Idealis HR Dharsono\' menarasikan beberapa penggalan penting sejarah politik dan kekuasaan Indonesia kontemporer yang menempatkan Jenderal Hartono Rekso Dharsono sebagai fokus karena perannya pada masa-masa tersebut.
Letnan Jenderal HR Dharsono adalah seorang pejuang dalam perang kemerdekaan dan menjadi Panglima divisi fenomenal Siliwangi 1966-1969.
Dalam buku ini juga dijelaskan bagaimana pergulatan kekuasan, pendukung terkuat kerap dianggap pesaing terkuat. Satu per satu jenderal idealis disisihkan setelah Pemerintahan Soekarno. Salah satunya Jenderal HR Dharsono yang dipenjara pada 1984 atas tuduhan palsu.
(kri)