Diduga Ketapel Raksasa Raja Namrud untuk Melempar Nabi Ibrahim ke Kobaran Api, Viral di Media Sosial
JAKARTA, iNewsKarawang.id - Dalam video yang diunggah akun TikTok @thaha.yasin memperlihatkan dua tiang yang menjulang tinggi diduga sebagai ketapel raksasa Namrud saat melempar Nabi Ibrahim ke kobaran api. Lokasinya di Turki. Videonya viral di media sosial.
Sebagaimana diketahui perjalanan dakwah Nabi Ibrahim penuh rintangan dan kisahnya turut diabadikan dalam kitab-kitab agama Samawi termasuk Alquran. Nabi Ibrahim termasuk dalam golongan ulul azmi atau rasul pilihan yang hidupnya penuh ujian dan memiliki kesabaran luar biasa.
Kisah paling masyhur Nabi Ibrahim saat mendakwahkan tauhid kepada Raja Namrud, penguasana Negeri Shinar atau Mesopotamia yang zalim dan mengaku dirinya tuhan. Ibrahim dilempar dalam kobaran api yang besar, dibakar hidup-hidup. Tapi, Allah Subhanahu Wataala menyelamatkannya.
Mulanya, Nabi Ibrahim mendakwahkan agar kaumnya menyembah Allah. Suatu hari, Ibrahim Alaihissalam menghancurkan berhala-berhala yang disembah oleh masyarakat kala itu.
Raja Namrud yang berkuasa saat itu murka dan mengetahui kalau pelaku penghancuran berhala kaumnya adalah Nabi Ibrahim. Namrud pun mendeklarasikan perang teradap Nabi Ibrahim.
Nabi Ibrahim ditangkap kemudian dihukum dengan hukuman yang sangat berat; dibakar hidup-hidup.
Dalam kisah yang masyhur disebutkan bahwa Namrud memerintahkan rakyatnya mengumpulkan kayu bakar dalam jumlah sangat banyak. Kemudian membuat kobaran api yang sangat besar. Lalu, Nabi Ibrahim dilempar ke api tersebut. Beberapa hari kemudian, api mulai padam, dan Nabi Ibrahim masih hidup. Allah menyelamatkannya.
Baru-baru ini video penampakan ketapel raksasa yang diduga digunakan Raja Namrud untuk melempar Nabi Ibrahim ke kobaran api sempat viral setelah diunggah oleh akun @thaha.yasin. dalam video itu memperlihatkan sebuah bangunan di atas bukit yang diyakini sebagai tempat pemberian dihukumnya Nabi Ibrahim.
Kekejaman Namrud semakin terlihat kala puncak bukit tersebut dibangun benteng, agar posisi tiang semakin tinggi.
Tempat pembakaran Nabi Ibrahim sendiri berada di depan istana, yang berada di bawah bukit, sekitar 700 meter dari ketapel raksasa yang disebut manjanik.
Ketinggian dan jarak lempar yang sangat jauh tersebut tentu akan sangat berbahaya bagi manusia. Apalagi menurut riwayat, ukuran tubuh manusia di zaman itu sama dengan ukuran tubuh manusia sekarang.
Hal itu dibuktikan dengan jejak tapak kaki Nabi Ibrahim di sebuah batu, saat merestorasi Kakbah.
Untuk memastikan proses pembakaran berhasil, bala tentara raja Namrud mengumpulkan kayu-kayu besar dengan panjang 80 dzira dan lebar 40 dzira. Bahkan, pengumpulan kayu bakar itu memakan waktu hingga satu bulan.
Dengan ukuran kayu bakar yang besar, api berkobar tanpa henti selama 7 hari. Saking panasnya, jika burung terbang di atas api akan langsung mati tersambar hawa panas.
Namun, atas kuasa Allah SWT. api tersebut menjadi dingin sehingga tidak melukai Nabi Ibrahim saat dilempar ke pembakaran.