Membaca Istighfar Bagian dari Ketakwaan, Perintah Allah yang Dicontohkan Rasulullah
JAKARTA, celebrities.id - Bukan sekedar dianjurkan, istighfar termasuk perintah dalam agama. Membaca istighfar sebagai bentuk pengingat diri kepada Allah SWT.
Hal ini juga diungkapkan oleh dai kondang, Ustadz Dhanu, seperti dikutip dari channel resmi MNCTV Official dalam acara Siraman Qolbu. Istighfar, menurut dia, merupakan bagian dari ketakwaan seorang Muslim.
"Jika kita itu beristighfar memohon ampun kepada Allah SWT dengan tulus, ya memohon ampun kepada Allah ta\'ala, itu dianggap takwa oleh Allah. Itu jelas, nomor satu," ujar Ustadz Dhanu.
Dia juga mengatakan, dengan beristighfar kita mengakui bahwa manusia sejatinya adalah ciptaan Allah dan semua dikendalikan olehNya. Selain itu, menyadari semua kesalahan yang selama ini dilakukan.
Contohnya Rasulullah SAW, beliau pun selalu beristighfar. Padahal, Nabi terakhir ini sudah dijamin oleh Allah masuk surga. Namun, Rasulullah tetap rendah diri di hadapan Allah dan menganggap bahwa dirinya hanya makhluk biasa.
"Rasulullah yang dijamin masuk surga pun, beliau beristighfar minimum 70 kali," ucapnya.
Ustadz Dhanu mencontohkan kasus lainnya. Misal, seseorang menyatakan dialah yang membangun gedung, tol dan lain sebagainya. Padahal itu semua juga atas izin dari Allah.
"Padahal, itu Allah mengizinkan (ya). Itu terjadi saja. Kalau enggak, hancur. Saya yang membangun jalan tol misalnya, saya yang membangun rumah sakit, saya jadi direktur ini, masih banyak sekali," katanya.
Itu semua, masih kata Ustadz Dhanu, bagian dari sifat syirik. Yakni, seumpama telah mensejajarkan dirinya dengan Allah yang Maha menciptakan segalanya.
Oleh karenanya, perbanyaklah istighfar supaya terjauh dari sifat tersebut. Dan Allah pun akan mendengar segala pengakuan kekhilafan kita, yaitu sebagai makhluk yang benar-benar ingin bertaubat atas segala yang diperbuat.



