Siapakah Pemilik Apotik K-24? Akhirnya Terungkap
JAKARTA - Siapakah pemilik Apotik K-24? Sebagian masyarakat Indonesia mungkin pernah mempertanyakan hal demikian.
Bagaimana tidak, penyebaran apotik yang identik dengan warna hijaudan kuning ini telah ada di mana saja. Bahkan, di kota-kota besar, apotik ini ada di setiap kecamatan.
Memiliki perkembangan bisnis yang pesat, apotik K-24 bisa disandingkan dengan toko ritel besar lainnya. Jika ditelisik, rupanya pendiri atau pemilik apotik kenamaan ini rupanya bukan orang sembarangan.
Untuk tahu siapa sosok pemilik apotik K-24 simak penjelasan okezone berikut ini.Pemilik dari Apotik K-24 ini adalah seorang dokter lulusan Univrsias Gadjah Mada (UGM), yakni Gideon Hartono. Pria yang kini berusia 59 tahun itu, memulai merintis bisnis ini pada 2002.
Bisnis yang kini memiliki lebih dari 400 gerai ini diketahui diritis pertama kali di Yogyakarta. Dengan mengusung penyedia stok obat komplit, harga terjangkau dan buka nonstop 24 jam, membuat apotik ini digandrungi banyak masyarakat.
Bagaimana tidak, dengan keunggulannya itu apotik ini mampu memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat setiap saat. Dari kerja kerasnya, usahanya ini telah melebarkan sayap di 24 provinsi dan 111 kabupaten/kota di Indonesia.
Tak hanya itu, pria kelahiran Yogyakarta ini pun berhasil meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai apotik asli Indonesia dengan sistem waralaba dan apotek jaringan pertama di Indonesia yang buka selama 24 jam penuh.
Selain toko apotik secara offline, Gideon juga mengembangkan inovasi dengan memanfaatkan teknologi yakni aplikasi apotik K-24. Aplikasi tersebut telah tersedia baik di Google Playstore, maupun App Store.
Dengan adanya aplikasi tersebut memudahkan masyarakat dalam memesan obat tanpa perlu antri dan jauh-jauh bertandang ke outlet apotik tersebut. Tak hanya memiliki aplikasi sendiri, rupanya apotik K-24 juga telah bermitra dengan aplikasi jasa transportasi online yang juga buatan anak negeri.
Gideon selaku pemilik rupanya juga menerapkan waralaba dalam bisnisnya ini. Investor harus menyediakan dana berkisar Rp300-600 juta yang tergantung kesiapan calon pembeli waralaba.
Itulah pemilik dari Apotik K-24 yang outletnya menyebar di Indonesia.
(RIN)