Review Horizon Line: Film Survival dengan Cerita Menegangkan, Tapi Ada yang Gak Logis
Horizon Line menjadi salah satu film yang dirilis pada tahun 2020 namun tertunda akibat pandemi Covid-19. Film karya sutradara Mikael Marcimain ini akhirnya tayang di bioskop mulai 7 Desember 2022.
Dibintangi oleh Allison Williams, Alexander Dreymon, Keith David, Orlaith Doherty, Pearl Mackie, hingga Marc Redmond, film ini menyajikan kualitas cerita yang menegangkan. Selain bertahan hidup, ada genre lain yang diperlihatkan di dalam film.
Sinopsis Film
Sinopsis film Horizon Line menceritakan tentang Sara (Allison Williams) dan Jackson (Alexander Dreymon) yang harus bertahan hidup di atas pesawat untuk sampai ke sebuah pulau tempat pernikahan teman mereka.
Saat mengudara dan berangkat, mendadak pilot tersebut yang bernama Freddy Wyman (Keith David) meninggal dunia karena mengalami serangan jantung. Mendadak situasi berubah menegangkan.
Sara dan Jackson kemudian harus berusaha untuk mengesampingkan masalah percintaan mereka agar dapat bertahan hidup dengan pengetahuan seadanya. Lantas bagaimana cerita di baliknya? Berikut review film -nya.
Review Film
Film Horizon Line memiliki kualitas cerita yang mengagumkan, tetapi cerita bertahan hidup di atas pesawat kecil masih menyajikan plot yang kurang logis.
Walaupun jika disaksikan di layar lebar, ada beberapa momen yang membuat ceritanya menjadi menegangkan. Sebab, kualitas film bertahan hidup memang tentang ketegangan yang dihadirkan para karakternya.
Ketegangan itu berasal saat Sara dan Jackson harus bertahan hidup dan berusaha menerbangkan pesawat, padahal keduanya tidak memiliki pengetahuan akan hal itu.
Setelah meninggalnya sang pilot karena serangan jantung, Sara mengambil alih kemudi pesawat. Berbekal pengalaman masa kecil, ia dapat membawa pesawat itu tetap mengudara.
Hal yang menjadi kurang logis di dalam film ini saat Jackson dan Sara berusaha membawa pesawat ini melewati badai. Di mana keduanya dengan beruntung berhasil selamat. Padahal peluang selamatnya kecil, (jika di dunia nyata).
Film yang berdurasi 1 jam 32 menit ini terbilang cukup pendek untuk kisah bertahan hidup. Sebab, ada beberapa alur yang terkesan dipaksakan untuk mempersingkat adegan dan menyelesaikan konflik yang terjadi.
Termasuk bagian ending yang tak adanya penjelasan dari adegan lain. Horizon Line lebih tepat disebut film keberuntungan dibandingkan bertahan hidup. Karena perjalanan survival yang diperlihatkan banyak terkesan jadi momen percuma.
Walau demikian, genre romansa yang hadir di film ini juga hadir seadanya. Cerita di awal film, konflik dua insan yang saling menyukai, berakhir sangat indah ketika mereka harus bertahan hidup dari sebuah kesialan.
Ya, bilang dibilang film ini kurang memuaskan. Apalagi karakter pendukung tak lebih sebatas pendukung, tak banyak cerita masa lalu yang diperlihatkan, padahal jelas ada dialog bagaimana Sara pernah berada di pulau tersebut.
Konsep yang unik tetap membuat film Horizon Line ini cukup menghibur. Cerita yang dihadirkan bisa memberikan pengalaman agar seseorang yang ingin pergi menggunakan pesawat pribadi bisa lebih prepare ke depannya.
Jadi kalau diberi rating, Horizon Line cocok mendapatkan rating 6.5/10 untuk film survival. Jika kamu berminat untuk menyaksikan film ini di bioskop, Horizon Line sudah hadir di sejumlah bioskop di Indonesia mulai 7 Desember. Bagikan pendapat kamu setelah menonton film ini ya. See you di review selanjutnya!