Sendang Tirto Kamandanu, Megahnya Peninggalan Kerajaan Kadiri
GenPI.co Jatim - Sendang Tirto Kamandanu, Kerajaan Kadiri yang masih berdiri megah. Lokasinya berada di Dusun Menang, Desa Pagu, Kediri .
Konon, Kediri merupakan ibu kota Kerajaan Kediri. Sendang Tirto Kamandanu adalah salah satu peninggalan masa pemerintahan Sri Aji Jayabaya.
Sesuai namanya, situs ini adalah sebuah patirtan atau mata air suci. Masyarakat sekitar meyakini bahwa patirtan ini dulunya digunakan Melukad (mandi dan bersuci) oleh Sang Prabu Sri Adji Jayabaya sebelum melakukan Parama Mokhsa, yakni menghadap Tuhan beserta raganya.
Mbah Suratin, sang juru kunci mengatakan, Sendang Tirto Kamandanu banyak dikunjungi peziarah pada Bulan Syuro dan malam Jumat legi atau keliwon.
Juru kunci menyampaikan, yang datang ke Sendang Tirto Kamandanu dari berbagai kalangan. Bahkan, banyak calon baik legislatif hingga kepala desa yang datang ke tempat tersebut.
"Biasanya para caleg datang ke sini untuk meminta izin berdoa sesuai keyakinan masing-masing. Sekarang mungkin sedikit," kata Mbah Suratin mengutip dari Ngopibareng.id , Selasa (8/11).
Dia mengaku hanya sebagai perantara saja untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa lewat sakral yang ada. "Aku hanya mengizinkan dan memberi salamnya atau ikut mendoakan. Soal tercapai atau tidak tergantung dari yang melakukan," katanya.
Tak sebatas peziarah, Mbah Suratin menyampaikan, banyak wisatawan yang datang ke situs tersebut, termasuk mancanegara. Ada pula para pelajar yang belajar sejarah peninggalan kerajaan Khadiri.
"Kadang ada juga wisman ke sini. Ada juga dari Jakarta dan Bali, termasuk masyarakat Kediri. Tapi lebih banyak lagi pada saat bulan Syuro," ungkapnya.
Siapapun boleh datang ke situs tersebut. Tak ada batasan, boleh dalam rangka berdoa maupun melestarikan budaya leluhur.
"Saya hanya sebagai perantara saja. Intinya masih percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan Maha Segala," katanya.
Di situs Sendang Tirto Kamandanu juga terdapat Petilasan Eyang Srigati dan Srigading. Diketahui, keduanya merupakan pasangan suami istri yang mengabdi kepada Prabu Sri Aji Jayabaya.
"Kedua orang ini bisa dikatakan sebagai orang dekatnya Prabu Sri Aji Jayabaya. Pada masa kecil Prabu Jayabaya diasuh oleh Srigati dan Srigading, seperti Pandawa dan punakawan," tandasnya. (*)
Jangan lewatkan video populer ini: