Apa Itu Safety Driving dan Defensive Driving? Ini Perbedaannya

Apa Itu Safety Driving dan Defensive Driving? Ini Perbedaannya

Seleb | celebrities.id | Sabtu, 23 April 2022 - 01:15
share

JAKARTA, celebrities.id - Apa itu safety driving dan defensive driving wajib diketahui. Mungkin banyak masyarakat mendengar kedua istilah dalam sosialisasi keselamatan berkendara.

Kedua prinsip tersebut memiliki tujuan yang sama, yakni menciptakan keamanan dalam berkendara dan menekan angka tingkat kecelakaan lalu lintas.

Meski begitu, safety driving dan defensive driving memiliki makna berbeda lho. Merangkum dari berbagai sumber, Jumat (22/04/2022), berikut perbedannya.

Apa Itu Safety Driving dan Defensive Driving

Safety driving

Master Instruktur Defensive Driving dan Asesor Kompetensi BNSP, Budi Priyono menjelaskan safety driving merupakan perilaku mengemudi dengan keterampilan serta pengetahuan yang mumpuni disertai juga kewaspadaan yang terus-menerus. Artinya, pendekatan safety driving ini adalah pengetahuan dan keterampilan, ucap Budi.

Jadi secara umum, safety driving merupakan cara mengendarai kendaraan yang mengikuti standar keselamatan yang telah ditetapkan, seperti mematuhi peraturan lalu lintas, menjaga jarak aman dari kendaraan lain, hingga menguasai cara berkendara bagaimana memegang kemudi atau setir yang benar.

"Kalau safety driving itu preventif," kata Budi, dikutip dari kanal YouTube Kacik Denny, Jumat (22/4/2022).

Defensive driving

Sementara defensive driving adalah perilaku mengemudi yang selalu berpikir jauh ke depan dan selalu waspada akan segala kemungkinan risiko yang terjadi. Jadi bisa disebut, defensive driving merupakan pengemudi yang antisipatif, dia selalu bisa menghindar dari masalah, baik yang disebabkan oleh orang lain maupun diri sendiri.

"Artinya, mau itu sepi, jam dua malam, tetap harus waspada sampai di tempat tujuan," ujarnya.

Defensive driving bisa disebut sebagai versi mengemudi yang lebih komprehensif dibandingkan safety driving, karena dalam berkendara tidak hanya butuh keterampilan saja, melainkan juga perilaku yang baik serta sikap yang menjamin keselamatan diri sendiri dan orang lain.

Contoh safety driving dan defensive driving

Sebagai contoh, seseorang melihat adanya celah di dua kendaraan yang berada di depannya. Dia paham bahwa mobilnya mampu untuk menyalip celah kecil tersebut hingga memutuskan untuk menyalipnya. Tapi, dia tidak memikirkan, apakah keputusannya itu dapat membuat pengendara lain terkejut atau tidak. Dalam hal ini, dia sudah melakukan safety driving, namun bukan defensive driving.

Ya, pengemudi yang melakukan defensive driving biasanya lebih banyak mengalah dan berpikir secara matang dalam mengambil tindakan. Mereka bisa mengendalikan emosi, tetap tenang, tidak mudah terprovokasi menanggapi kondisi di luar kendaraannya.

Syarat defensive driving

Pengemudi defensif juga lebih bertanggungjawab dan mawas diri, karena sangat memikirkan keamanan serta keselamatan diri sendiri dan orang lain. Melansir Asosiasi Profesi Keselamatan Pertambangan Indonesia, pengemudi defensif harus memenuhi empat syarat, yakni 4A (Alertness, Awareness, Anticipation dan Attitude).

Alertness (kewaspadaan)

Sikap ini menjadi faktor utama yang menjamin pengendara selalu siaga dan sigap terhadap pengguna jalan lain. Dalam keadaan selalu waspada, artinya kita akan selalu bertindak benar dalam menghadapi ataupun merespon hal atau kesalahan dari pengendara lain.

Awareness (kesadaran)

Kesadaran diri adalah hal yang penting, di mana sebagai pengemudi memang diharuskan memiliki pengetahuan mengenai berkendara yang baik, benar dan aman. Pengetahuan dan pemahaman yang tepat dalam hal berkendara dengan benar, akan mampu meminimalisir kecelakaan lalu lintas. Intinya pengemudi juga harus bisa mengenali batas kemampuan dirinya sendiri dalam berkendara.

Attitude (Sikap, mental)

Hal ini lebih menegaskan pentingnya cara pandang bahwa sebagai pengendara tidak boleh egois dan mau menang sendiri, karenanya yang harus diutamakan adalah kepentingan umum. Pengemudi yang memiliki sikap dan mental baik, akan bersedia saling bergantian bila mendapati antrian di jalanan.

Anticipation (antisipasi, menjaga segala kemungkinan)

Sikap ini penting karena sebagai pengendara, antisipasi yang tepat terhadap sesuatu yang terjadi saat berkendara akan mempengaruhi keselamatan berkendara.

Topik Menarik