Waspada Hipoglikemia pada Pengidap Kencing Manis, Terjadi pada Lansia dan Bisa Berakibat Fatal

Waspada Hipoglikemia pada Pengidap Kencing Manis, Terjadi pada Lansia dan Bisa Berakibat Fatal

Seleb | celebrities.id | Senin, 21 Maret 2022 - 19:41
share

JAKARTA, celebrities.id Jangan anggap sepele kencing manis atau Diabetes Melitus (DM). Pasalnya, penderita yang tidak bisa mengelola penyakitnya tersebut bisa mengalami hipoglikemia.

Diabetes Melitus merupakan penyakit metabolik bersifat
menahun (kronis). Biasanya ditandai dengan tingginya kadar gula darah, yang disebabkan oleh gangguan produksi hormon insulin pada sel beta organ pankreas dan/atau gangguan kerja hormon insulin itu sendiri.

Pengidap kencing manis yang telah terdeteksi lebih awal, tentunya akan mendapatkan pengobatan dan edukasi yang lebih dini. Mereka diharapkan dapat mengelola penyakitnya, sehingga tidak jatuh pada berbagai komplikasi mengancam nyawa. Salah satunya, yaitu kejadian hipoglikemia.

Hipoglikemia merupakan kondisi menurunnya kadar gula (glukosa) dalam darah, yaitu kurang dari 70 mg/dL. Glukosa merupakan salah satu sumber energi utama tubuh.

Hipoglikemia juga membutuhkan perawatan segera ketika kadar gula darah rendah. Kejadian ini paling sering terjadi pada lansia dan dapat berakibat fatal.

Ada banyak penyebab hipoglikemia, antara lain ketika mengonsumsi obat DM atau menggunakan obat tanpa disertai dengan asupan makan yang sesuai kebutuhan tubuh,
melakukan aktivitas fisik yang berlebihan melampaui jumlah kalori nutrisi yang disantap, ketika menaikkan dosis obat sendiri tanpa berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu, minum
minuman beralkohol, dan lebih lagi jika terdapat penyakit penyerta lain, seperti gangguan fungsi ginjal, penyakit koroner, serta kondisi infeksi.

Gejala hipoglikemia sangat tergantung dari berapa lama dan seberapa berat hipoglikemia berlangsung. Beberapa gejala hipoglikemi yang perlu diwaspadai, yaitu mengalami rasa lapar
yang berlebihan, berkeringat, pusing, lemah dan lesu, pandangan kabur, gelisah, rasa berdebar, dan wajah nampak pucat.

Jika Anda mengalami kondisi tersebut, segeralah konsumsi makanan atau minuman manis. Caranya dengan melarutkan 2-3 sendok makan gula pasir yang dilarutkan dalam
segelas air hangat sebagai pertolongan awal.

Selain itu, apabila pengidap kencing manis berpergian bisa dilakukan dengan mengisap permen manis. Oleh karena itu bisa sedang berpergian, yaitu pastikan untuk selalu membawa permen manis atau tablet glukosa.

Namun jika sudah sampai terjadi kejang, bahkan penurunan kesadaran, kondisi tersebut merupakan hipoglikemia berat dan harus langsung dibawa ke Instalasi Gawat Darurat rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.

Pencegahan hipoglikemi dapat diupayakan melalui pemantauan gula darah mandiri, yaitu menggunakan alat glukometer yang sudah tervalidasi, terutama bagi yang mendapatkan terapi
insulin. Pengidap kencing manis, selain mengonsumsi obat rutin juga sangat dianjurkan untuk selalu menjaga asupan makan yang disarankan.

Pola makan yang dilakukan bukan berarti mengurangi asupan makan, melainkan makan sesuai dengan Jenis, Jumlah, dan Jam yang tepat (3J). Jangan lupa juga untuk tetap melakukan gaya hidup sehat, tidak merokok, aktivitas fisik yang sesuai dan mengelola stres. Selain itu, jangan lupa untuk selalu melakukan kontrol rutin ke dokter, terutama bila ada keluhan baru yang dirasakan. Jika menemukan beberapa keluhan atau pun mengetahui adanya faktor risiko Diabetes Melitus Tipe 2 segera lakukan skrining faktor risiko dan konsultasikan masalah kesehatan Anda kepada dokter di layanan rumah sakit terpercaya . Salam sehat!

Penulis
dr. Muhammad Hafiz Aini, Sp.PD dan dr. Clara Petrisiela Indah Atmaja

Topik Menarik