Apa Itu Ogoh-Ogoh? Ini Arti dan Makna Filosofisnya
JAKARTA, celebrities.id - Setiap merayakan Hari Raya Nyepi, penganut ajaran Hindu menjalani sejumlah ritual upaya mensucikan diri dan lingkungan sekitar.
Jelang Hari Raya Nyepi biasanya umat Hindu di Indonesia mengarak Buta Yadnya (Bhuta Yajna) dalam pawai Ogoh-Ogoh.
Namun untuk tahun ini pawai ogoh-ogoh ditiadakan dan diganti dengan pagelaran di masing-masing banjar.
Penasaran dengan Ogoh-Ogoh simak arti hingga maknanya yang telah dilansir dari berbagai sumber, Rabu (2/3/2022).
Apa Itu Ogoh-Ogoh?
Ogoh-Ogoh merupakan boneka atau patung beraneka rupa yang menjadi simbolisasi unsur negatif, sifat buruk, dan kejahatan yang ada di sekeliling kehidupan manusia. Boneka tersebut dahulu terbuat dari kerangka bambu yang dilapisi kertas.
Namun seiring berjalannya waktu, kebanyakan Ogoh-Ogoh saat ini dibuat dengan bahan dasar styrofoam karena menghasilkan bentuk tiga dimensi yang lebih halus.
Pelaksanaan ritual pawai Ogoh-Ogoh berlangsung sehari menjelang Hari Raya Nyepi atau tilem sasih kesanga di setiap daerah di seluruh Bali. Persiapan pawai biasanya telah dimulai sejak sore dan pawai akan berlangsung hingga menjelang tengah malam.
Arti dan Makna Filosofis
Bagi masyarakat Bali, Ogoh-ogoh bukan hanya sekedar patung raksasa yang diarak keliling desa kemudian dibakar.
Akan tetapi memiliki sebuah makna sebagai simbolisasi unsur negatif, sifat buruk, dan kejahatan yang ada di sekeliling kehidupan manusia.
Ogoh-ogoh sendiri berupa karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala.
Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhuta Kala memiliki arti kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan.
Dalam perwujudan patung Bhuta Kala digambarkan sebagai sosok yang besar dan menakutkan biasanya dalam wujud raksasa.
Selain wujud raksasa, Ogoh-ogoh sering pula digambarkan dalam wujud makhluk-makhluk yang hidup di Mayapada, Syurga dan Naraka, seperti: naga, gajah, Widyadari.



