Film Winter Elegy, Ceritakan Perjalanan Empat Perempuan di Tengah Musim Salju Jepang
PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Film Indonesia terus berkembang seiring berjalannya waktu, sama halnya dengan Film Winter Elegy yang menceritakan empat perempuan di tengah dinginnya salju Jepang.
Film ini dibintangi oleh Maizura, Dinda Hauw, Agatha Chelsea, Yumi Kwandy, Arbani Yazid, Giulio Perengkuan, Wafda Saifan, Roy Sungkono, Hana Yuka Sano dan Gaku Space.
Menariknya, Film ini diproduseri oleh Arya Ibrahim, manager dari aktor Reza Rahadian bersama Happy Salma. Sementara untuk filmnya sendiri diproduksi oleh Gambar Gerak, Rumah Produksi milik Reza Rahadian. Winter Elegy jadi film pertama dari Rumah Produksi tersebut.
Sungguh menarik bukan, kamu pasti penasaran dengan cerita dari Film Winter Elegy ini seperti apa. Terus baca yuk artikelnya hingga akhir.
Sinopsis Film Winter Elegy
Terdapat empat perempuan bernama Stellar, Rury, Thalia dan Livia. Mereka semua mencari pasangan mereka karna menunggangi pesawat dari Indonesia ke Jepang yang hilang kontak.
Awalnya mereka tidak saling kenal, hingga akhirnya mereka berempat sepakat untuk mencari petunjuk dari kebenaran kecelakaan pesawat yang dialami oleh suami mereka.
Hingga akhirnya, Livia menemukan sebuah kotak yang di dalamnya terdapat foto Reiver (suaminya) dengan latar musim salju di Jepang.
Selain foto Reiver terdapat juga foto seorang gadis asal Jepang, serta suami dari Rury, Stellar dan Thalia. Dalam foto tersebut terlihat suami mereka yabg tersenyum sangat lebar dengan seorang gadis Jepang bernama Mari.
Hingga akhirnya mereka berempat datang ke Fukaoka, Jepang untuk mencari kebenaran serta informasi dari foto yang Rury dapatkan.
Lantas akankan keempat perempuan tersebut mendapatkan jawaban dari semua pertanyaan dan teka teki tersebut?
Untuk kamu yang penasaran, kamu bisa menontonnya melalui klik film, dengan berlangganan terlebih dahulu.
Cerita yabg sangat ringan, cocok jadi tontonan menjelang weekand nih guys, apalagi alur yang dibuatpun tidak terlalu rumit, namun tetap menarik untuk menjadi tontonan.