BPS Sebut Inflasi di Sumsel Ada Diperingkat 8 Inflasi Terendah di Bawah Nasional

BPS Sebut Inflasi di Sumsel Ada Diperingkat 8 Inflasi Terendah di Bawah Nasional

Ekonomi | palembang.inews.id | Kamis, 2 Januari 2025 - 20:10
share

PALEMBANG, iNewspalembang.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel mencatat, inflasi pada Desember 2024 tetap terjaga dengan inflasi m-to-m sebesar 0,50, inflasi y-on-y sebesar 1,20 dan inflasi y-to-d sebesar 1,20. 

Hal tersebut disampaikan, Kepala BPS Sumsel, Wahyu Yulianto, pada rilis Berita Resmi Statistik (BRS) dan damping Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, di Griya Agung Palembang, Kamis (2/1/2025).

Wahyu melanjutkan, dengan inflasi Desember 2024 1,20 itu, membuat Sumsel berada diperingkat ke 8 inflasi terendah di bawah nasional yang berada pada angka 1,57 .

“Penyumbang utama inflasi Desember 2024 secara m-to-m adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,53. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok tersebut yaitu cabai merah, telur ayam ras, cabai rawit, bawang merah, dan minyak goreng,” ujar dia.

Kemudian, kata Wahyu, penyumbang utama inflasi Desember secara y-on-y ini, yakni kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil 0,58. Komoditas penyumbang utama inflasi

y-on-y antara lain emas perhiasan, daging ayam ras, minyak goreng, bawang merah, dan bawang putih.

“Upaya konsisten dalam pengendalian inflasi pemerintah daerah yakni dengan menggelar upaya stabilisasi harga komoditas pangan di sejumlah kabupaten/kota di Sumsel. seperti operasi pasar dan gerakan pangan, pasar murah dan gerakan pengendalian inflasi serentak Sumatera Selatan,” kata dia.

Wahyu mengungkapkan, ada catatan peristiwa penting yang terjadi sepanjang tahun 2024 yang berdampak terhadap ekonomi Sumsel yaitu, penyesuaian harga BBM nonsubsidi (Pertamax, Turbo Dexlite dan Pertamina Dex) sepanjang tahun 2024 yang mengalami penyesuaian harga sebanyak 6 kali yaitu pada bulan Januari, Agustus, September Oktober, November dan Desember.

Selain itu, terjadi kenaikan harga emas yang dipengaruhi oleh ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global menyebabkan harga emas semakin menguat dan terus mengalami fluktuasi sepanjang tahun 2004.

“Juga ada pengaruh dari kondisi iklim cuaca ekstrem

La Nina menyebabkan terjadinya pergeseran musim tanam dan panen serta produksi pangan maupun hortikultura. Lalu ada dampak dari kenaikan harga minyak goreng. Kenaikan tarif angkutan udara juga berpengaruh terhadap perekonomian Sumsel,” ungkap dia.

Sementara, Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi mengapresiasi semua pihak dan jajaran OPD yang bekerja sama dalam menjaga stabilnya inflasi di Sumsel. Pihaknya optimis, kedepan inflasi Sumsel akan jauh lebih stabil jika semua pihak turun langsung mengatasi penyebab terjadinya inflasi dengan inovasi menjaga kestabilan inflasi terutama di momen hari besar.

“Kita optimis inflasi di Sumsel ini tetap terjadi, apalagi kita akan dihadapkan dengan bulan puasa dan Idul Fitri 2025, karena itu komoditi yang menjadi penyebab inflasi perlu mendapat perhatian khusus,” jelas dia.

 

Topik Menarik