Blunder Politik Pilkada Muba 2024, Survei FIXPOLL Sebut Elektabilitas Toha-Rohman Unggul

Blunder Politik Pilkada Muba 2024, Survei FIXPOLL Sebut Elektabilitas Toha-Rohman Unggul

Terkini | palembang.inews.id | Sabtu, 23 November 2024 - 21:00
share

PALEMBANG, iNewspalembang.id - Lembaga Survei nasional FIXPOLL Indonesia merilis hasil survei peta elektabilitas Pilkada Muba 2024, hasilnya Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut 02 Toha-Rohman mengalami peningkatan elektabilitas yang signifikan, sedangkan Paslon Nomor Urut 01 Lucianty-Syafaruddin mengalami penurunan elektabilitas. 

Rilis hasil survei sendiri dilakukan FIXPOLL Indonesia, di Aston Hotel Palembang, Sabtu (23/11/2024).
Dalam rilisnya, FIXPOLL Indonesia menyebut, elektabilitas Toha-Rohman 55,1 persen sedangkan Lucianty-Syafaruddin 42,2 persen, Toha-Rohman unggul 12,9 persen selisih elektabilitas. Sedangkan responden yang menyatakan tidak tahu atau merahasiakan jawabannya 2,7 persen.

Tiga hasil Survei FIXPOLL Indonesia yakni pada periode September, Oktober, dan November memperlihatkan konsistensi tren penurunan elektabilitas untuk Lucianty-Syafaruddin. Pada September elektabilitas Lucianty-Syafaruddin 58 persen, lalu di Oktober menurun menjadi 50 persen, dan hanya 42 persen di November. 

Sementara itu Toha-Rohman konsisten mengalami kenaikan elektabilitas selama tiga bulan berturut-turut, pada September elektabilitas Toha-Rohman 32 persen, lalu di Oktober naik menjadi 38 persen, dan November mengalami kenaikan signifikan menjadi 55 persen.

Direktur Eksekutif FIXPOLL Indonesia, Mohammad Anas RA menjelaskan, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan turunnya elektabilitas Lucianty-Syafaruddin yakni isu korupsi dimana ada blunder politik dari tim Lucianty-Syafaruddin dalam menanggapi isu korupsi.

"Elektabilitas Lucianty-Syafaruddin menurun karena beberapa faktor yaitu, isu pernah terpidana kasus korupsi yang menyebabkan goyahnya kepercayaan publik. Selanjutnya blunder pernyataan tim bahwa Lucianty tidak korupsi melainkan korban juga, berperan dalam turunnya elektabilitas pasangan ini, yang semula hanya 30 orang tahu rekam jejak kasus korupsi Lucianty di saat bersamaan 80 masyarakat merespon negatif  rekam jejak kasus korupsi kandidat,  atas vidio viral tersebut memantik masyarakat mencari informasi yang utuh, era digital memudahkan warga mendapat kebenaran informasi" ujar dia.

Sementara, kenaikan elektabilitas Toha-Rohman juga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya Toha-Rohman dinilai sebagai paslon yang bersih dari korupsi, berasal dari etnis yang sama yaitu orang Muba, program pasangan ini dinilai pro rakyat dan lebih realistis.

"Temuan kami di lapangan menunjukkan elektabilitas Toha-Rohman naik karena pasangan ini dipersepsikan bersih dari korupsi, lalu juga dinilai sebagai sesama orang Muba, dan masyarakat juga memandang program Toha-Rohman lebih realistis dan sesuai dengan kebutuhan rakyat," kata dia.

Periode survei 17-21 November 2024, adapun responden sebanyak 840 warga yang sudah memiliki hak pilih dan mendapat kesempatan wawancara langsung oleh enumerator terlatih.

Topik Menarik