Dapat Insentif 3 Persen, Toyota Pastikan Harga Mobil Hybrid Turun Tahun Depan

Dapat Insentif 3 Persen, Toyota Pastikan Harga Mobil Hybrid Turun Tahun Depan

Otomotif | inews | Jum'at, 20 Desember 2024 - 11:33
share

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah memutuskan untuk memberikan insentif mobil hybrid berupa Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah sebesar 3 persen. Menanggapi itu, Toyota memastikan harga mobil hybrid, seperti Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross akan mengalami penurunan tahun depan.

Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan, kedua model tersebut merupakan kandidat kuat penerima manfaat kebijakan ini. Tapi, Toyota masih menunggu regulasi turunan mengenai syarat produk penerima insentif tersebut.

"Harus turun, harus turun. Jadi, seperti komitmen kami di Toyota, setiap ada subsidi, insentif, atau kebijakan dari pemerintah, kami akan transparan dan langsung menerjemahkannya ke harga," ujar Anton di Jakarta, belum lama ini.

"Jadi, meski ada kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) serta opsen pajak dan faktor lainnya, harga OTR tetap akan turun," katanya.

Seperti diketahui, ada beberapa aspek yang memengaruhi harga jual kendaraan, seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Tapi, pemberlakukan insentif PPnBM 3 persen dapat memberikan keringanan.

"Kami harus mengetahui seperti apa pengaturan dan perhitungan dalam Juklak dan Juknis nanti. Perhitungan kasarnya sudah ada, tetapi sebaiknya kami menunggu regulasi resmi," ujarnya.

Kijang Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid berpotensi mendapatkan insentif PPnBM 3 persen karena telah dirakit di dalam negeri dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 70 persen. Meski belum ada aturan yang menyebutkan apakah kandungan lokal diperlukan untuk mendapatkan insentif.

"Kemungkinan besar kedua produk ini layak menerima insentif karena sudah diproduksi secara lokal dengan TKDN di atas 70 persen. Saya rasa, ini adalah kandidat-kandidat kuatnya," ujar Anton.

Toyota Yakin Masih Mendominasi

Pasar otomotif Indonesia terus kedatangan pemain baru, khususnya dari China. Tapi, itu tak membuat Toyota yang saat ini menjadi market leader khawatir. Mereka yakin masih bisa mendominasi penjualan mobil di Indonesia.

Sebagian besar merek baru yang hadir menawarkan mobil listrik sesuai dengan arahan pemerintah Indonesia untuk memperbaiki lingkungan. Bahkan, model yang ditawarkan telah dilengkapi dengan teknologi canggih dan memiliki harga terjangkau.

TAM menganggap kedatangan pemain baru di Indonesia itu menandakan potensi besar di Tanah Air. Ini juga menjadi hal yang positif bagi konsumen karena memiliki banyak pilihan mobilitas.

"Tentu saja ini bagus ya, jadi banyak pemain-pemain baru datang membawa model baru juga. Saya rasa menunjukkan market kita, walaupun tahun ini kelihatan masih lebih rendah dari tahun lalu," kata Vice President Director PT TAM, Henry Tanoto di Jakarta, belum lama ini.

Henry mengungkapkan pasar otomotif di Indonesia memiliki masa depan cerah. Sebab, Indonesia dianggap sebagai pasar penting di Asia Tenggara dengan angka penjualan yang cukup tinggi. 

"Secara jangka panjang, sepertinya menjanjikan sehingga banyak pemain-pemain baru masuk. Mereka introduce kendaraan model baru, tentu saja sebagian besar dengan teknologi elektrifikasi," ujarnya.

Kendati banyak pemain baru yang hadir, Toyota percaya diri tetap menjadi pemimpin pasar. Terlebih, pasar elektrifikasi saat ini didomiasi oleh mobil hybrid dengan Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid sebagai model terlaris.

"Kalau bicara teknologi elektrifikasi, di tahun 2024 ini sampai dengan November itu market elektrifikasi tumbuh dibanding tahun lalu. Tahun lalu sekitar 65 ribuan, tahun ini 91 ribuan," ucapnya. 

"Kalau kita lihat komposisi terhadap market tahun lalu sekitar 6,6 persen, tahun ini xEV itu komposisinya sekitar 11,3 persen. Hampir 65 persennya itu adalah hybrid. Toyota sendiri posisinya di xEV market share masih nomor satu, sekitar 39,9 persen," ujar Henry.

Sepanjang Januari-November 2024, Toyota menjual sebanyak 268.288 unit mobil secara retail atau pengiriman dari dealer ke konsumen. Pangsa pasar Toyota juga mengalami pertumbuhan pada tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya.

"Jadi memang market sampai November kalau kita lihat retail sales turun sekitar 11 persen, jadi angkanya sekitar 806 ribu. Untuk Toyota kita juga ada penurunan, tapi lebih kecil dari market, maka market share naik. Tahun lalu (market share Toyota) sekitar 32,4 persen, di tahun ini 33,3 persen," katanya.

Topik Menarik