Heboh Mobil Mogok usai Diisi Pertamax, Ini Ciri-ciri Bensin Berkualitas Buruk

Heboh Mobil Mogok usai Diisi Pertamax, Ini Ciri-ciri Bensin Berkualitas Buruk

Otomotif | sindonews | Jum'at, 29 November 2024 - 18:34
share

Sosial media diwarnai keluhan konsumen Pertamina yang mengaku mobilnya mogok usai isi Pertamax. Hal ini membuat kualitas Pertamax dipertanyakan bahkan dituding bensi kadaluarsa.

Apakah bensin bisa basi? Ya, ternyata bensin juga bisa basi atau kadaluarsa. Namun, yang dimaksud bensin basi tentu berbeda dengan definisi basi pada makanan atau minuman. Salah satu perbedaannya yaitu, tidak terdapat ciri-ciri yang mencolok pada bensin yang sudah basi.

Artinya, bahan bakar bensin yang sudah kadaluarsa tidak akan mengalami perubahan warna atau bau tertentu sebagaimana makanan atau minuman yang kadaluarsa. Namun, kualitasnya akan menurun sehingga dapat berdampak pada mesin dan performa kendaraan.

Apa Itu Bensin Basi dan Penyebabnya

Sederhananya, istilah bensin yang basi atau kadaluarsa mengacu pada bahan bakar bensin yang terlalu lama disimpan hingga melewati batas masa pakainya, atau sudah teroksidasi karena paparan udara dan panas yang berlebihan.

Akibatnya, kualitasnya akan menurun seiring berjalannya waktu, baik itu akibat faktor kelembaban, pengendapan, proses oksidasi, maupun kontaminasi dari zat lain. Untuk menentukan suatu bensin sudah basi atau tidak, hal ini terkait dengan penurunan RON.

RON (Research Octane Number) atau bilangan oktan adalah angka yang menunjukkan tingkat tekanan sebelum bensin bisa terbakar secara spontan. Semakin rendah oktannya, maka semakin rendah kualitas bensin. Berikut beberapa penyebab terjadinya hal ini:

Penguapan Senyawa Benzena

Penyebab pertama bensin menjadi basi atau kadaluarsa adalah penyimpanan yang terlalu lama. Ketika bensin disimpan dalam wadah yang tidak kedap udara atau tangki dengan ventilasi yang buruk, senyawa benzenanya akan teroksidasi oleh udara.

Pengendapan Di Tangki

Partikel dan kotoran yang ada dalam bensin maupun kerak sisa penguapan benzena dapat mengendap di bagian bawah tangki. Jika tidak dibersihkan secara rutin, endapan ini dapat menjadi sumber kontaminasi yang menyebabkan bensin kadaluarsa.

Akibat Mesin Tidak Pernah Dipanaskan

Mesin yang tidak pernah dipanaskan secara rutin juga dapat membuat bensin menjadi basi. Ketika mesin tidak digunakan dalam jangka waktu lama atau jarang digunakan, bensin dalam sistem bahan bakar akan mengalami penguapan yang lambat.

Proses ini dapat menyebabkan terjadinya kondensasi dan pembentukan air di dalam tangki bahan bakar. Air yang terbentuk lalu dapat merusak kualitas bensin dan menyebabkan terjadinya oksidasi, yang pada akhirnya menghasilkan bensin basi.

Terkontaminasi Cairan Lain

Penyebab terakhir adalah akibat kontaminasi oleh cairan lain, contohnya seperti air atau minyak pelumas. Biasanya, ini terjadi jika bensin disimpan dalam wadah yang sebelumnya dipakai untuk cairan lain hingga kualitasnya berubah.

Berapa Masa Kadaluarsa Bensin?

Lalu, sebenarnya berapa lama masa kadaluarsa bensin hingga bisa disebut basi? Pada dasarnya, masa kadaluarsa ini dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti kondisi penyimpanan, jenis bensin, dan kontaminan atau zat aditif yang ditambahkan.

Yang pasti, bensin memiliki masa pakai yang terbatas dan dapat mengalami penurunan kualitas seiring berjalannya waktu. Namun secara umum, masa kadaluarsanya diperkirakan sekitar 6 bulan jika bensin tetap berada dalam tangki kendaraan.

Setelah itu, bensin dapat mengalami oksidasi oleh udara di sekitarnya. Namun, perlu diingat bahwa faktor-faktor lain seperti suhu lingkungan, kelembaban, dan komposisi bensin dapat membuat masa kadaluarsanya menjadi lebih cepat atau lebih lambat dari 6 bulan.

Dampak Jika Menggunakan Bensin Basi

Menggunakan bensin yang basi dapat memiliki dampak yang merugikan pada kinerja mesin dan kendaraan secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin terjadi:

Penurunan Performa Mesin

Penggunaan bensin yang basi dapat menyebabkan penurunan performa mesin kendaraan. Hal ini karena bensin yang kadaluarsa cenderung memiliki tingkat oktan yang lebih rendah.

Akibatnya, pembakaran dalam ruang bakar menjadi tidak optimal. Ini membuat kendaraan dapat kehilangan akselerasi, performa mesin menjadi lambat, dan sering muncul gejala knocking (ketukan/detonasi) pada mesin.

Kerusakan pada Sistem Bahan Bakar

Bensin yang sudah basi dapat merusak sistem bahan bakar kendaraan. Pasalnya, endapan dan sedimen yang terbentuk akibat bensin kadaluarsa ini dapat menyumbat filter bahan bakar dan menghambat aliran bahan bakar yang optimal.

Hal ini dapat mengganggu kerja mesin dan menyebabkan kendaraan sulit untuk dihidupkan atau berhenti secara mendadak. Bahkan dalam beberapa kasus, ini bisa membuat kendaraan tidak bisa dijalankan.

Peningkatan Emisi Polutan

Bensin basi cenderung menghasilkan pembakaran yang tidak sempurna, mengeluarkan lebih banyak gas buang beracun seperti karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), dan hidrokarbon (HC).

Berbagai gas di atas adalah contoh gas rumah kaca yang menjadi pemicu terjadinya pemanasan global. Jadi, tingkat, emisi yang tinggi ini dapat merusak lingkungan dan berkontribusi terhadap polusi udara.

Kerusakan Komponen Mesin

Selanjutnya, bensin kadaluarsa juga dapat menyebabkan kerusakan pada komponen mesin kendaraan. Contohnya seperti injektor dan pompa bahan bakar, karburator, dan lain sebagainya.

Kerusakan pada komponen ini dapat menyebabkan performa mesin menurun akibat efisiensi pembakaran yang berkurang. Selain itu, biaya perbaikannya juga cenderung lebih tinggi dibanding tipe kerusakan biasa.

Konsumsi Bahan Bakar Menjadi Lebih Boros

Jika menggunakan bensin yang sudah kadaluarsa, maka efisiensi bahan bakarnya akan menurun. Hal ini karena kualitas bahan bakar sudah menurun sehingga tidak bisa memberikan pembakaran yang optimal.

Ini berarti, kendaraan akan menghabiskan lebih banyak bahan bakar dibanding biasanya. Misalnya, jika 1 liter bensin normal bisa menempuh jarak 10 km, maka pada bensin kadaluarsa jarak tempuhnya akan berkurang.

Topik Menarik