Maung Garuda Bakal Jadi Mobil Menteri dan Pejabat, Pindad Akui Mesin Masih Impor

Maung Garuda Bakal Jadi Mobil Menteri dan Pejabat, Pindad Akui Mesin Masih Impor

Otomotif | inews | Senin, 11 November 2024 - 10:20
share

JAKARTA, iNews.id - Maung Garuda (Maung Vehicle 3/MP3) akan menjadi mobil dinas menteri Kabinet Merah Putih dan pejabat negara. Ini merupakan kendaraan yang sempat digunakan Prabowo Subianto saat iring-iringan setelah dilantik jadi presiden Republik Indonesia.

Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan Maung Garuda. Bukan hanya untuk kendaraan operasional menteri dan pejabat negara, tapi juga kebutuhan kendaraan sipil, yaitu Maung Vehicle Generasi 3 (MV3) Garuda.

"Sesuai arahan Bapak Presiden RI, kami sedang mempersiapkan MV3 Garuda untuk kendaraan dinas atau operasional para menteri beserta jajarannya," ujar Abraham dalam keterangan tertulis dilansir Senin (11/11/2024).

Seperti diketahui, sebelumnya ramai kabar jajaran menteri di Kabinet Merah Putih dilarang menggunakan mobil mewah impor. Ini dilakukan untuk mendukung industri dalam negeri dan untuk mencintai produk dalam negeri.

"Semuanya masih dalam proses koordinasi secara aktif dengan pemerintah, mohon doa restu dan dukungan dari semua pihak termasuk masyarakat agar semua proses berjalan lancar,” katanya.

Sebagai informasi, Maung MV3 Garuda merupakan model hasil pengembangan platform MV3. Mobil ini beberapa kali mendapat ubahan seperti MV3 Pope Mobile untuk kendaraan operasional Paus Fransiskus, hingga MV3 Garuda Limousine.

Meski belum ada spesifikasi resmi, diyakini kendaraan ini bakal dibekali mesin yang sama, yaitu berdaya 199 hp dengan transmisi otomatis 8-percepatan. Mobil mampu mencapai kecepatan maksimum 100 km/jam. 

SUV ini terbilang kuat dan mampu melewati tantangan apapun di medan berat. Garuda sudah menggunakan ban berukuran R21 tipe Run Flat Tyre (RFT) yang bisa tetap melaju meski mengalami kebocoran di perjalanan.

Mesin Masih Impor

PT Pindad (Persero) merancang Maung MV3 Garuda dengan memanfaatkan komponen dan pekerja dalam negeri. Tapi, ada sejumlah komponen kunci, seperti mesin dan transmisi, yang masih diimpor dari mitra strategis internasional.

Sebagai informasi, Maung MV3 diproduksi Pindad awalnya untuk kebutuhan kendaraan taktis (rantis). Mobil ini dirancang agar dapat melintasi berbagai medan sulit dengan kemampuan manuver yang tak dimiliki kendaraan biasa.

Direktur Teknologi & Pengembangan PT Pindad Sigit P Santosa menjelaskan pengembangan MV3 Garuda melibatkan tahapan panjang, mulai dari desain, pengembangan produk, hingga validasi dan sertifikasi.

"Komponen lokal merupakan prioritas kami, tetapi untuk beberapa komponen yang belum tersedia di dalam negeri seperti mesin dan transmisi, kami bekerja sama dengan mitra global. Ini adalah hal yang biasa dalam industri otomotif," kata Sigit.

Tapi, Sigit sangat mendukung arahan Presiden Prabowo untuk menggunakan mobil rakitan dalam negeri sebagai kendaraan operasional. Sebab, sebelumnya pejabat negara menggunakan mobil mewah impor.

"Proses produksi MV3 Garuda dimulai dengan penyusunan spesifikasi teknis yang dituangkan dalam dokumen System Requirement Specification (SRS) dan Test & Evaluation Master Plan. Setelah itu, tim engineering Pindad mengembangkan desain," ujarnya.

"Setelah tahapan desain, dilanjutkan dengan proses manufacturing & assembly untuk memvalidasi hasil desain," kata Sigit.

Pembuatan komponen utama, seperti bodi, pintu, fender, dan berbagai komponen pelengkap lainnya menjadi langkah awal. Komponen-komponen tersebut kemudian dirakit melalui proses body welding, diikuti dengan pengecatan dan perakitan akhir di area trimming.

Setelah proses perakitan selesai, maka kendaraan menjalani proses pengujian, pengecekan fungsi, dan sertifikasi untuk memastikan performa sesuai standar. Keamanannya juga menjadi prioritas karena mobil ini digunakan untuk mobilitas pejabat negara.

Topik Menarik