Dijadikan Kendaraan Tempur Rusia, Elon Musk Nonaktifkan Tesla Cybertruck
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov menyatakan Elon Musk secara sepihak menonaktifkan Tesla Cybertruck yang telah dimodifikasi menjadi kendaraan tempur untuk membantu Rusia melawan Ukraina.
Dalam sebuah unggahan di Telegram pada 19 September, Kadyrov menggambarkannya sebagai tindakan buruk dari Musk. "Dia memberikan hadiah mahal dari lubuk hatinya, dan kemudian menonaktifkannya dari jarak jauh," tulis Kadyrov dilansir dari The New Voice of Ukraine, Jumat (20/9/2024).
"Anda mungkin ingat hadiahnya - Cybertruck, yang kami lengkapi dengan senapan mesin dan kirimkan ke Operasi Militer Khusus. Kendaraan ini menangani misi tempur dengan luar biasa, menunjukkan kemampuan manuver dan perlindungan kru yang baik."
Kadyrov pun meluapkan kekecewaannya ke Musk dan menyatakan telah menarik Tesla Cybertruck yang telah dipersenjatai dari medan tempur.
"Itu tidak jantan; kami harus menarik kuda besi itu. Bagaimana bisa kamu, Elon? Apakah ini cara melakukannya?."
Baca Juga: Sosok Ramzan Kadyrov, Pemimpin Chechnya yang Gemar Bersholawat
Musk belum mengomentari pernyataan Kadyrov. Namun, dia sebelumnya menyangkal memberikan Kadyrov Tesla Cybertruck.
Sebelumnya, Kadyrov sempat memamerkan Tesla Cybertruck yang telah dimodifikasi menjadi kendaraan tempur dan menyatakan akan mengirimkannya ke medan tempur untuk membantu Rusia selaku sekutunya. Tindakan Kadyrov ini bisa jadi sebagai bentuk ledekan terhadap AS yang sudah gila-gilaan memberikan bantuan militer ke Ukraina sejak perang pecah pada Februari 2022.
Baca Juga: Bela Rusia, Kadyrov Siap Kerahkan Truk Tesla Bersenapan Mesin untuk Perangi Ukraina
Untuk melengkapi ejekannya, dia bahkan mengundang Musk ke Chechnya untuk mengagumi karyanya. "Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Elon Musk. Ini, tentu saja, adalah jenius terkuat di zaman kita dan seorang spesialis. Seorang pria hebat," kata Kadyrov dalam sebuah unggahan, beberapa waktu lalu.
Selain mengirim Tesla Cybertruck yang telah dimodifikasi, Kadyrov menyatakan telah mengerahkan ribuan pasukan untuk membantu Rusia menyerang Ukraina.