Penjualan Mobil Nasional di 2024 Diperkirakan 900 Ribu Unit, Toyota: Kendaraan Hybrid Tumbuh

Penjualan Mobil Nasional di 2024 Diperkirakan 900 Ribu Unit, Toyota: Kendaraan Hybrid Tumbuh

Otomotif | inews | Rabu, 28 Agustus 2024 - 07:40
share

YOGYAKARTA, iNews.id - PT Toyota-Astra Motor (TAM) berharap penurunan penjualan mobil di Indonesia pada 2024 tidak terlalu dalam. Melihat situasi pasar saat ini, mereka memperkirakan penjualan mobil di Indonesia berada di angka 900 ribuan unit.

Sebelumnya, berdasarkan data Gaikindo penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil nasional pada 2023 sebanyak 1.005.802 unit. Angka ini terkoreksi 4 persen dari raihan 2022. Artinya pada 2024 akan terjadi penurun sekitar 10 persen.

Meski penjualan mobil nasional diprediksi turun, namun model mobil hybrid terus tumbuh. Ini dapat dilihat dari penjualan mobil hybrid Toyota pada Januari-Juli 2024 yang naik sebesar 52,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Toyota Kijang Innova HEV merupakan mobil hybrid terlaris kami, diikuti Yaris Cross HEV dan Alphard HEV," ujar Vice President Director PT TAM Henry Tanoto dalam Toyota Eco Journey-JTD Electrification Line Up 2024 di Yogyakarta, Selasa (27/8/2024).

Dia mengungkapkan Toyota Kijang Innova Zenix HEV selama 2024 mencatatkan rata-rata penjualan 2.000 unit per bulan. Disusul Yaris Cross HEV yang merupakan mobil hybrid termurah Toyota di Indonesia saat ini sekitar 500 unit per bulan. MPV mewah Alphard dan Vellfire gabungan penjualannya juga sekitar 500 unit per bulan.

Marketing Director PT TAM Anton Jimmi Suwandy menambahkan, penjualan mobil hybrid sekarang sudah merata di berbagai daerah. "Bukan cuma angkanya yang meningkat, penyebaran mobil hybrid pun meluas karena sudah tersebar dari Aceh sampai Papua," kata Anton

Di sisi lain, Anton memperkirakan penjualan mobil nasional pada tahun ini terkoreksi di angka 900 ribuan unit. Ini terjadi karena situasi pasar di tahun politik.

"Melihat situasi kalau kita lihat dari awal (tahun ini) penurunannya hampir di atas 15 persen sampai 20 persen. Sekarang penurunan market tersebut di angka sekitar 12 persen, mungkin bisa turun ke 11, 10, 9 (persen)," ujarnya.

"Jadi kita masih berharap dan berusaha menjual sebanyak mungkin. Mungkin tidak hanya mempertahankan pasar, tapi industri. Jadi bagaimana industri otomotif Indonesia masih bisa bertahan, mungkin harapan saya di angka sekitar 900-an ribu lah. Saya rasa tidak mungkin sama dengan tahun lalu atau lebih dari tahun lalu," kata Anton.

Dia berharap setelah pemilu dan pilkada dengan pemerintah baru pasar semakin stabil dan demand kembali tinggi. Sebab, setiap tahun politik ada dampak terhadap pasar seperti tahun-tahun sebelumnya.

Topik Menarik