Mesin Toyota Kijang dari Generasi ke Generasi
KabarOto.com Toyota Kijang hadir selama 6 generasi di Indonesia, dan sebentar lagi akan memasuki generasi terbaru yang lebih modern, dengan tenaga lebih ramah lingkungan.
KabarOto kali ini akan membahas mesin apa saja yang digunakan Toyota Kijang dari generasi ke generasi.

Generasi Pertama (Toyota Kijang Buaya)
Dimulai dari Kijang Buaya, generasi pertama ini dibekali mesin yang digunakan juga oleh Toyota Corolla pada zamannya. Menggendong mesin berkode 3K dengan kapasitas 1200 cc, tenaga 54 dk dan torsi maksimal 93 Nm. Disambung ke transmisi manual 4 percepatan.
Generasi Kedua (Toyota Kijang Doyok)
Masuk ke generasi ke-2, Kijang Doyok dibekali mesin lebih bertenaga yakni 4K berkapasitas 1300 cc dengan output 62 dk dan torsi 97 Nm. Serta masih mempertahankan transmisi 4 percepatan.

Lalu ada pilihan Kijang bermesin 1500 cc kode 5K pada awal tahun 1985. Dengan tenaga lebih besar yakni 61 dk dan torsi 115 Nm.
Generasi Ketiga (Toyota Kijang Super)
Kijang Super masih memakai mesin 5K namun memiliki tenaga lebih besar yakni 63 dk dari sebelumnya 61 dk. Serta punya pilihan transmisi 5 percepatan untuk varian Deluxe, dan 4 percepatan varian Standard dan Pick Up.

Lalu ada Kijang Grand Extra dengan tahun 1992 yang hadir dengan mesin 5K namun memiliki 72 dk pada 5000 rpm dan torsi maksimal 120 Nm pada 3200 rpm.
Ditawarkan juga mesin lebih besar yakni 1800 cc, dengan tenaga maksimal 80 dk pada 4600 rpm, dan torsi maksimal 139 Nm pada 2800 rpm. Oleh karena itu ada varian Grand Extra 1.8 (LGX dan SGX), Kijang G 1.8 (LSX-G dan SSX-G), Kijang Deluxe 1.8 (LSX dan SSX), serta Kijang Standard (LX dan SX).
Generasi Keempat (Toyota Kijang Kapsul)
Memasuki era Kijang kapsul, yang dibekali mesin bensin 7K-E dengan kapasitas 1800 cc bertenaga 80 dk, dan 1RZ-E sama seperti Hilux berkapasitas 2000 cc bertenaga 100 dk. Namun mesin 1RZ-E kurang laku di pasaran Indonesia karena konsumsi bahan bakarnya dinilai lebih boros.
Kijang 2000 cc ini hanya terdapat pada tipe LGX, dan Krista. Sementara pilihan transmisi tipe LX, SX, dan pick-up keluaran 1997 - 1999, menggunakan transmisi manual 4 percepatan, sedangkan model lainnya menggunakan transmisi manual 5 percepatan.

Lalu mesin diesel berkode 2L hadir dengan kapasitas besar yakni 2400 cc tanpa turbo sama seperti Toyota HiAce tenaganya sekitar 82 dk dan torsinya 167 Nm.
Terdapat pilihan transmisi manual 4 dan 5 percepatan. Serta ini pertama kalinya pilihan otomatis 4 percepatan tersedia untuk varian bensin dan diesel, tetapi khusus diesel hanya permintaan khusus.
Generasi Kelima (Toyota Kijang Innova)
Memasuki era lebih modern dengan kata Innova dibelakangnya, mesin paling kecil sekarang ialah 4 silinder segaris DOHC 1.998 cc dengan kode 1TR-FE memiliki tenaga 136 dk dan torsi 182 Nm. Jika kurang, ada versi 2TR-FE berkapasitas 2.694 cc tenaganya 159 dk dan torsi 166 Nm.

Sementara varian diesel ada 2KD-FTV turbodiesel berkapasitas 2.494 cc, tenaga 101 dk pada 3400 rpm dan torsi 200 Nm pada 1600-3600 rpm tanpa intercooler, lalu 118 dk pada 3400 rpm dan torsi 325 Nm pada 1600-3600 rpm dengan intercooler.
Pilihan transmisi sekarang juga ringkas yakni manual 5 percepatan, atau otomatis 4 percepatan.
Generasi Keenam (Toyota Kijang Innova Reborn)
Masuk ke era Innova Reborn, masih memiliki varian 1TR-FE Dual VVT-I DOHC berkapasitas 1.998 cc, tenaganya lebih besar sedikit yakni 163 dk pada 4000 rpm dan torsi 182 Nm pada 3400 rpm.

Sementara versi diesel 2GD-FTV turbodiesel berkapasitas 2.394 cc tenaga 147 Tk pada 3.400 rpm. Kemudian torsi maksimal 367 Nm pada 1.200 - 2.600 rpm. Dengan opsi transmisi manual 5 percepatan, atau otomatis 6 percepatan.







