Pelatih Bahrain Sindir Naturalisasi di Timnas Indonesia: Kami Seperti Lawan Belanda
MANAMA, iNews.id – Pelatih Timnas Bahrain, Dragan Talajic, menyindir program naturalisasi di Timnas Indonesia. Dia menyebut pasukannya seperti bersiap melawan Timnas Belanda.
Timnas Bahrain akan bertamu ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, markas Tim Garuda dalam lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Selasa (25/3/2025).
Kedua tim sudah merilis daftar skuad sementara yang akan disertakan dalam dua pertandingan itu. The Reds – julukan Timnas Bahrain – memanggil 26 pemain. Sementara Timnas Indonesia mengumumkan daftar sementara yang terdiri dari 27 pemain plus tiga tambahan pemain naturalisasi baru.
Tambahan yang dimaksud adalah tiga pemain yang baru saja menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Mereka adalah Dean James, Emil Audero Mulyadi, dan Joey Pelupessy yang kemungkinan besar bisa masuk daftar skuad sementara.
Talajic menyoroti program naturalisasi di Timnas Indonesia yang terus digalakkan. Pelatih berusia 59 tahun itu mengakui anak asuhnya seperti bersiap melawan Belanda, bukan Timnas Indonesia. Walau begitu, Talajic menegaskan timnya siap menghadapi lawan manapun.
"Melawan Indonesia, setiap kali ada dua atau tiga pemain baru dalam daftar. Sekarang, ada satu kiper baru dari Serie A dan dua lagi dari liga Belanda," kata Talajic dilansir dari Gulf Daily News (GDN), Rabu (12/3/2025).
"Sepertinya kami akan bermain melawan Belanda, tetapi kami siap untuk apa pun. Kami akan menunjukkan apa yang bisa kami lakukan, dan kami tidak takut," tambahnya.
Terlepas dari itu, Talajic mengatakan skuadnya sedang dalam kondisi positif menjelang pertandingan itu. Sebelum melawan Timnas Indonesia, The Reds diketahui akan menyambangi Jepang pada 20 Maret 2025.
Meskipun mempunyai jadwal pertandingan yang berat, Talajic mengatakan Timnas Bahrain tak mengalami masalah mental. Pelatih asal Kroasia itupun bangga dengan anak asuhnya.
"Saya sangat bangga dengan anak-anak saya, apa yang mereka lakukan selama persiapan sebelum kami berangkat, mereka melakukan pekerjaan dengan sangat baik, bekerja keras, dan yang terpenting adalah mereka semua bahagia," tukasnya.