Surat Balasan Manajemen PSIS ke Suporter Panser Biru dan Snex Tak Redam Aksi Boikot

Surat Balasan Manajemen PSIS ke Suporter Panser Biru dan Snex Tak Redam Aksi Boikot

Olahraga | semarang.inews.id | Selasa, 17 Desember 2024 - 05:50
share

SEMARANG, iNewsSemarang.id – Surat balasan manajemen PSIS Semarang atas tuntutan yang diajukan oleh Panser Biru dan Snex dalam surat pernyataan bersama pada 28 Oktober 2024 lalu, sepertinya tak bisa meredam kedua kelompok suporter itu untuk menggelar aksi.

Mereka menyatakan akan menggelar aksi di luar lapangan. Seruan aksi tersebut disampaikan Plt Ketua Panser Biru Kepareng dalam Instagram pribadinya. Dia mengunggah flayer bertuliskan Saveourpsis Aksi di luar lapangan, Minggu 22 Desember 2024, titik kumpul di salah satu minmarket di Tlagabodas, pukul 15.00 WIB.

Dalam unggahannya, Wareng juga menyertakan narasi “Yoh seng jare netral ro cinta mati psis kie pilkadane wis bar sido do wani ngarep dewe ndemo ys ora?? Pemain gaji dicicil bahkan ono seng hakke sampek metu ora dikei lho,ndang maju genti jal?? #betahisin #yoyokout,” tulis @ akun @kepareng_wareng dikutip Senin (16/12/2024).

Diketahui, pada Minggu 22 Desember 2024, PSIS akan menjamu Malut United di Stadion Jatidiri Semarang. Kickoff duel kedua tim berlangsung pada pukul 15.30 WIB. Sebelumnya Panser dan Snex kompak menggelar aksi boikot dengan mengosongkan tribun selatan dan utara saat laga PSIS vs Bali United, Rabu (11/12) malam.

Sebelumnya diberitakan, melalui surat balasan resmi tertanggal 15 Desember 2024, dengan nomor surat 168/PSIS-MJS/XII/2024, manajemen yang diwakili oleh CEO PSIS A.S Sukawijaya (Yoyok Sukawi) menegaskan komitmen mereka dalam membangun tim yang profesional dan transparan, sekaligus membantah beberapa tudingan yang berkembang di kalangan suporter.

Manajemen PSIS menekankan bahwa perombakan pemain selalu dilakukan pada jeda transfer kompetisi putaran kedua. Proses ini merupakan evaluasi rutin untuk meningkatkan performa tim sesuai kebutuhan yang diajukan oleh pelatih.

“Manajemen tidak pernah melakukan perombakan berdasarkan like and dislike, tetapi sepenuhnya diserahkan kepada pelatih yang memiliki kewenangan dalam memilih dan mengganti pemain,” jelasnya.

 

Menjawab tudingan intervensi dalam pemilihan pemain, manajemen PSIS menegaskan bahwa proses seleksi pemain, baik lokal maupun asing, dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).

“Permintaan seleksi, perekrutan, dan pelepasan pemain selalu diawali dengan permohonan tertulis dari tim pelatih. Isu intervensi adalah fitnah keji yang tidak berdasar,” tegasnya.

Pernyataan ini menegaskan bahwa PSIS bertindak profesional dalam setiap aspek operasional klub.

Manajemen menyoroti keberhasilan PSIS Semarang dalam memperoleh lisensi klub profesional dari AFC pada tahun 2024 untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.  Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa manajemen serius dalam membenahi kondisi internal tim.

“PSIS selalu berpegang teguh pada kontrak kerja yang berlaku antara klub, pemain, pelatih, dan ofisial. Perjanjian ini dilindungi hukum FIFA dan PSSI, sehingga setiap permasalahan diselesaikan melalui jalur resmi, seperti NDRC dan portal hukum FIFA,” ungkap manajemen.

Menjawab tuntutan terkait transparansi dan komunikasi, manajemen memastikan bahwa sarasehan dengan suporter selalu dilakukan pada jeda kompetisi. Sarasehan ini bertujuan untuk menyerap aspirasi dan masukan dari suporter guna perbaikan klub ke depannya.

“Komunikasi dua arah sangat penting bagi kami. Melalui forum ini, masukan dari suporter akan menjadi perhatian serius dalam upaya memperbaiki performa tim,” tulis Yoyok.

Dalam surat balasan ini, manajemen PSIS menegaskan bahwa mereka selalu bertindak profesional, transparan, dan berkomitmen pada perkembangan tim. Tuduhan intervensi dan ketidakprofesionalan dianggap tidak berdasar dan merugikan citra klub.

“Manajemen bekerja sesuai tugas dan fungsi masing-masing. Kami harap semua pihak dapat memberikan kepercayaan kepada tim untuk membangun PSIS menjadi lebih baik,” ujarnya.
 

Topik Menarik