Tyson Fury Sindir Rencana Wladimir Klitschko Comeback di Usia 48 Tahun: Dia Cuma Mau Uang!
Tyson Fury memberikan tanggapannya mengenai isu comeback mantan rivalnya, Wladimir Klitschko, yang dikabarkan ingin kembali ke ring tinju di usia 48 tahun demi memecahkan rekor George Foreman.
Legenda tinju Ukraina itu disebut-sebut memiliki mimpi menjadi juara dunia kelas berat tertua, mengalahkan rekor Foreman yang meraih sabuk juara di usia 45 tahun usai menaklukkan Michael Moorer pada 1994. Namun, bagi Fury, rencana itu lebih dilandasi alasan finansial ketimbang ambisi olahraga.
“Saya tidak percaya dia kembali hanya demi memecahkan rekor George Foreman. Jika memang itu alasannya, dia cukup mengejar gelar WBA reguler melawan petinju seperti Manuel Charr. Tapi itu tidak menghasilkan uang,” sindir Fury dalam wawancaranya.
“The Gypsy King” menambahkan bahwa kembalinya Klitschko mungkin didorong oleh kebutuhan finansial, mengingat usianya yang tak lagi muda dan lama absen dari dunia tinju.
“Dia pasti butuh uang, karena dia sudah 48 tahun dan sudah lama pensiun. Tapi itu hidupnya, bukan urusan saya. Setiap orang punya pilihan sendiri,” tambah Fury.
Kabar ini muncul di tengah persiapan Fury untuk rematch melawan juara dunia WBA, WBC, dan WBO, Oleksandr Usyk. Menariknya, Fury mengungkapkan bahwa dirinya lebih banyak menghabiskan waktu luang menonton serial Netflix Van Helsing daripada fokus memikirkan lawan-lawan lain di dunia tinju.
“Saya belum menonton pertandingan tinju sama sekali. Saya justru menonton Van Helsing, serial tentang vampir. Ada lima musim, 12 episode per musim, cukup seru,” ujarnya santai.
Meski demikian, fokus utama Fury adalah pertarungannya melawan Usyk di Arab Saudi akhir pekan depan. Duel ini menjadi pertaruhan besar bagi kedua petinju untuk memperebutkan supremasi di kelas berat.
Sementara itu, publik masih menanti kepastian apakah Wladimir Klitschko benar-benar akan kembali ke ring atau sekadar wacana belaka. Jika terjadi, pertarungan tersebut bisa menjadi salah satu momen paling kontroversial dalam sejarah tinju modern.