Ini Penyesalan Terbesar Enea Bastianini usai Ditendang dari Ducati
RIMINI, iNews.id – Pembalap MotoGP, Enea Bastianini mengungkapkan penyesalan terbesar usai didepak dari Ducati Lenovo. Musim depan dia akan pindah ke tim KTM Tech3 untuk berduet dengan Maverick Vinales.
Dia pergi tanpa pernah mencapai potensi maksimalnya di Ducati Lenovo. Bastianini finis di posisi 15 pada klasemen MotoGP 2023 dan keempat di musim 2024.
Pembalap asal Italia itu pun menilai selama empat tahun di Ducati di mana sebelumnya dia membela tim satelit mereka, Avintia Esponsorama dan Gresini, penuh pasang-surut. Satu hal yang paling disesalinya adalah, dia tak bisa menghadapi situasi naik-turun yang kerap dihadapinya.
"Saya tentu akan mengambil banyak pengalaman. Katakan saja ini adalah empat tahun yang sangat baik, dengan pasang surut,” kata Bastianini dilansir Crash, Senin (9/12/2024).
“Kita bisa bilang kalau saya tidak sanggup menghadapi situasi itu, jadi saya punya banyak hal yang bisa disalahkan. Tetapi ada juga banyak kegembiraan dan saya mengalami banyak momen indah,” tambahnya.
Menang Tipis atas Myanmar di Laga Pembuka Piala AFF 2024 Grup B, Timnas Garuda Lalui Pentanding Alot
Pada MotoGP 2022, Bastianini berhasil memenangkan jumlah balapan terbanyak kedua di belakang sang juara, Francesco Bagnaia. Alhasil, dia mendapatkan promosi dari Gresini ke tim pabrikan Ducati dengan mengalahkan pesaingnya di Pramac, Jorge Martin.
Namun sayang, musim debutnya dengan Ducati Lenovo hancur berantakan karena cedera bahu parah yang dialaminya di awal musim. Kemudian meski performanya meningkat di MotoGP 2024, dia kehilangan kursi di tim pabrikan Borgo Panigale karena kalah saing dengan Marc Marquez, yang finis tepat di atasnya.
Bastianini pun mengaku memetik banyak pelajaran selama berada di Ducati. Bersaing dengan Francesco Bagnaia, Martin dan Marquez membuatnya berkembang sebagai seorang pembalap. Oleh karena itu, dia bertekad untuk membuktikan kualitasnya di tim satelit KTM, yang tetap akan mendapat dukungan penuh dari pabrikan asal Austria itu.
Komentar Berkelas Asnawi usai Timnas Indonesia Hajar Myanmar di Laga Pertama Piala AFF 2024
"Pada awalnya tidak akan mudah untuk mengganti motor setelah sekian lama, untuk mengubah segalanya sedikit. Tetapi saya yakin bahwa masa depan yang baik menanti saya dan bahwa saya bisa bersaing, setelah memiliki rekan setim yang kuat seperti Pecco, yang telah membuat saya banyak berkembang dari berbagai sudut pandang,” jelas rider berusia 26 tahun itu.
"Namun hal yang sama berlaku untuk Jorge dan Marc, yang telah memberi saya kesulitan dan membuat saya berkembang. Saya merasa menjadi pembalap yang lebih baik dan saya harap saya dapat membuktikannya,” ucapnya.