50 Tahun Rumble in the Jungle: Kisah di Balik Kemenangan Legendaris Muhammad Ali

50 Tahun Rumble in the Jungle: Kisah di Balik Kemenangan Legendaris Muhammad Ali

Olahraga | sindonews | Rabu, 30 Oktober 2024 - 20:08
share

Hari ini adalah peringatan 50 tahun salah satu acara olahraga terbesar yang dikenal dengan sebutan Rumble in the Jungle. Rumble in the Jungle adalah salah satu pertarungan tinju paling ikonik dan bersejarah dalam sejarah olahraga.

Pertandingan ini mempertemukan dua petinju legendaris, Muhammad Ali vs George Foreman, pada 30 Oktober 1974 di Kinshasa, Zaire (sekarang dikenal sebagai Republik Demokratik Kongo). Rumble in the Jungle tetap menjadi salah satu pertarungan tinju yang paling penting dan dibicarakan hingga saat ini serta menjadi salah satu acara olahraga terhebat sepanjang masa.

Pada pertarungan itu, Ali melakukan taktik yang sangat terkenal adalah rope-a-dope. Itu merupakan taktik bertarung dalam waktu lama dengan bersandar ke tali ring sebelum akhirnya menganvaskan Foreman pada ronde kedelapan dan merebut kembali gelar juara kelas berat dunia.

Baca Juga: Berapa Kali Sit Up Mike Tyson dalam Latihan Rutin?

Setengah abad berlalu, tapi Rumble in the Jungle tetap menjadi perbincangan hingga saat ini. Gene Kilroy merupakan sahabat yang tahu betul peristiwa tersebut.

Kilroy adalah orang pertama yang berada di atas ring ketika Foreman gagal mengalahkan hitungan pada ronde kedelapan. "Bagi saya, rasanya seperti saya sendiri yang bangkit dari kematian. Saya sangat bahagia. Saya tahu kami tidak perlu pergi ke rumah sakit," kenang Kilroy dikutip dari DailyStar, Rabu (30/10/2024)

Kilroy dikenal sebagai salah satu orang kepercayaan terdekat Ali. Dia adalah manajer bisnisnya dan ia memastikan semuanya berjalan lancer.

Baca Juga: Daftar Lengkap Juara Dunia dan Penantang Utama Terbaru WBOMalam itu, kekhawatiran utamanya bukanlah apakah temannya akan kalah dari Foreman, yang baru saja mengalahkan Joe Frazier dan Ken Norton. Tetapi apa yang akan terjadi jika mereka harus pergi ke rumah sakit.

"Kedokteran di sana belum terlalu maju. Di sana? Dia berbicara tentang Zaire, yang sekarang menjadi Republik Demokratik Kongo," kata Kilroy.

Foto: DailyStar

Tiba di Afrika

Ali tiba di Afrika bersama Kilroy lebih dari 50 hari sebelumnya. Kilroy menuturkan bahwa tim mendarat di Zaire pukul 2 pagi.

"Semua orang di sana berteriak-teriak. Ali bertanya kepada saya, 'Siapa yang tidak mereka sukai di sini?' dan saya menjawabnya, 'Orang Belgia karena orang Belgia menempatkan anjing di antara orang kulit hitam di sini'. Mereka berteriak 'Ali, Ali'. Ali menempelkan jarinya di bibir untuk menyuruh mereka diam dan kemudian berteriak 'George Foreman adalah orang Belgia'. Mereka mulai berteriak "Ali, boma ye'."

Mengapa mereka ada di sana? Mobutu Sese Seko adalah pemimpin Zaire dan ingin pertarungan itu "mendongkrak pariwisata" di negara itu. Kedengarannya sangat mirip dengan apa yang terjadi saat ini di Arab Saudi, tetapi Ali dan Foreman tidak banyak mendapat kritik karena pergi ke negara itu untuk mendapatkan bayaran USD5 juta.

Foto: DailyStar

Pertarungan itu dipromosikan oleh Don King, tetapi ada banyak pihak yang terlibat dalam pembuatan pertarungan itu. "Anda tidak akan memberikan sepeser pun agar Ali menang," kata Jerry Izenberg, wartawan tinju legendaris yang berada di pinggir ring untuk Newark Star-Ledger.

"Tetapi hanya dua jurnalis AS yang memilihnya untuk menang. Saya salah satunya dan Jerry Lisker yang lainnya."

Kedua wartawan itu telah mengunjungi Ali di kamp pelatihannya yang terkenal di Deer Lake dan melihatnya menghantam karung tinju dengan tangan yang sebelumnya cedera yang telah dibantu dengan perawatan parafin khusus.

"Saya ingat pergi ke ruang ganti ketika Foreman sedang membalut tangannya. Dick Sadler (pelatihnya) ada di sana dan dia berkata 'Saya merasakan kematian di udara' dan saya kembali dan memberi tahu Ali dan dia berkata 'Saya tidak sabar untuk melawannya'," kata Kilroy.

Ali akan melawannya. Di ronde kedelapan setelah melakukan taktik rope-a-dope. Kemudian hujan lebat melanda stadion sepak bola yang menjadi tempat berlangsungnya pertandingan dan menjadi kosong.

Ali akhirnya meraih kemenangan sensasional itu. "Tidak diragukan lagi ini adalah kemenangan terpenting dalam kariernya. Ali pernah berkata kepada saya, 'Saya ingin Joe Louis mengetahui nama saya'. Semua orang tahu namanya. Begitu banyak orang sekarang mencoba mengikuti jejaknya. Hanya ada satu yang asli.Hanya ada satu Rumble in the Jungle juga," imbuh Kilroy.

Topik Menarik