Tak Ada Pressing di 30 Menit Terakhir, FIFA Ubah Aturan Sepakbola Piala Dunia U-17 2025?
JAKARTA, iNewsSidoarjo.id - Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) akan mengubah aturan sepakbola gara-gara Timnas Indonesia U-17 dan Australia U-17 yang sama-sama ogah melakukan serangan di 30 menit terakhir pertandingan?
Laga Timnas Indonesia U-17 vs Australia U-17 yang merupakan matchday pamungkas Grup G Kualifikasi Piala Asia U-17 2025 pada Minggu, 27 Oktober 2024 malam WIB menjadi sorotan pencinta sepakbola Asia. Di sisi lain, Timnas Indonesia U-17 juga enggan melakukan pressing kepada Timnas Australia U-17.
Pelatih Timnas Indonesia U-17 Nova Arianto mengakui cukup riskan jika Timnas Indonesia U-17 melakukan pressing. Sebab, jika kalah dari Australia U-17, Timnas Indonesia U-17 dipastikan gagal lolos Piala Asia U-17 2025.
Saya pun malu dengan yang terjadi di lapangan malam ini. Namun, kalau kita kalah kami tidak lolos Piala Asia maka saya harus tahan malu itu dan tidak melakukan pressing. Pastinya terlihat tidak baik dan saya yakin pemain pun merasakan hal yg sama di lapangan, kata Nova Arianto di akun Instagram-nya, @novaarianto30 dikutip dari okzone.com pada Senin (28/10/2024).
Update Ranking BWF: Jonatan Christie Merosot
Tak heran Timnas Indonesia U-17 dan Australia U-17 sama-sama enggan melakukan serangan di 30 menit akhir pertandingan. Sebab, hasil imbang sudah cukup mengantarkan Timnas Indonesia U-17 dan Australia U-17 lolos Piala Asia U-17 2025. Penyebabnya ketika laga memasuki menit 60, kedua tim enggan melakukan serangan. Timnas Australia U-17 yang menguasai bola hanya memberikan passing antarpemain tepat di garis tengah lapangan, atau mundur sedikit dari garis tengah lapangan.
Sekarang yang menjadi pertanyaan, apakah FIFA bakal mengubah aturan pertandingan layaknya di cabang olahraga basket? Di cabang olahraga basket, setiap tim memiliki waktu maksimal 24 detik untuk memegang bola. Mereka dipaksa melakukan serangan selama periode tersebut.
Jika sampai 24 detik bola masih berkutat di area mereka atau tidak dilepaskan ke ring lawan, bola akan berpindah ke lawan. Sebelumnya, FIFA juga mengubah aturan back pass kelar final Piala Eropa 1992. Saat menjadi juara Piala Eropa 1992, Timnas Denmark melakukan sepakbola negatif.
Ketika sudah unggul, para pemain Denmark sering memberikan back pass kepada kiper mereka, Peter Schmeichel.
Peter Schmeichel pun langsung memegang bola dan membiarkan bola beberapa detik di dekapannya. Dari aturan itulah, saat ini kiper tidak boleh menangkap bola hasil backpass rekan sendiri. Jika tidak sengaja bola ditangkap, akan terjadi pelanggaran atau layaknya dianggap handsball. iNewsSidoarjo