Jawaban Mengejutkan Bojan Hodak soal Persib Bandung Melempem di ACL 2
BANDUNG, iNews.id – Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, memberi jawaban mengejutkan soal kenapa armadanya melempem di AFC Champions League Two (ACL 2) 2024-2025.
Dua laga telah dimainkan Persib pada ACL 2 musim ini. Hasilnya, Maung Bandung selalu kalah. Pertama, Persib takluk 0-1 saat menjamu klub Thailand, Port FC, 19 September lalu.
Kedua, pasukan Bojan Hodak juga kandas 0-1 di markas klub China, Zhejiang FC, 3 Oktober lalu. Alhasil, Persib terdampar di dasar klasemen Grup F tanpa poin.
Pertanyaan pun mengarah kepada Pelatih Persib Bojan Hodak. Padahal, Maung Bandung datang dengan status juara Liga 1 2023-2024. Selain itu, mereka juga bisa bersaing di papan atas Liga 1 2024-2025.
Secara mengejutkan, pelatih asal Kroasia ini berdalih hasil minor itu dialami karena Persib sudah cukup lama tidak bermain di kejuaraan Asia. Terakhir, mereka main di regional pada 2015 silam usai menjadi juara Liga 1 pada musim 2014.
“Dan klub Indonesia tidak punya hasil bagus di beberapa tahun terakhir. Itu kenapa, kami ada di dasar grup,” kata Bojan Hodak di Stadion si Jalak Harupat (SJH), Kabupaten Bandung, Rabu (23/10/2024).
Menurutnya, dibutuhkan pengalaman untuk bermain di kompetisi AFC. Alasan ini yang membuat Persib Bandung hingga saat ini belum mengantongi poin usai mengalami kekalahan di dua laga yang telah dilakoni.
“Dan di kedua laga kami kalah di bagian akhir pertandingan karena beberapa kesalahan individu. Tapi ini adalah pengalaman karena ketika tampil di level internasional, tim-tim lebih bagus dan ketika ada kesalahan kecil maka mereka akan menghukum kamu,” tuturnya.
Maka dari itu, Bojan Hodak memastikan timnya harus lebih konsisten dalam menghadapi setiap pertandingannya. Sehingga Persib Bandung bisa terlepas dari keterpurukan.
“Dan hal lainnya kami butuh bantuan dari liga (PT LIB) untuk bisa memberi kami jadwal yang lebih baik untuk melakukan persiapan menghadapi laga-laga seperti ini. Karena tidak bisa kami bermain seperti di sesi awal, kami dalam 22 hari bermain enam laga yang mana ini hal yang mustahil untuk dimainkan,” katanya.
“Tapi dari liga tidak membantu, jadi jika tidak mendapat bantuan dari FA (PSSI) dan liga, tentu hasil bagus tidak bisa diraih,” ujarnya.
Kondisi ini, lanjutnya, mempengaruhi kondisi para pemainnya. Sehingga ia tidak bisa memainkan sebelas pemain terbaik di setiap pertandingan yang dihadapi.
“Ada pemain yang cedera akibat situasi ini seperti Gustavo (Franca) yang terdampak langsung karena jadwal yang padat. Jadi akan berbeda ketika memiliki federasi yang bisa membantu dan jika liga tidak membantu,” dia menjelaskan.
Pelatih berkepala plontos ini memastikan para pemain memiliki batasan fisik dalam menghadapi setiap pertandingannya meski merupakan pemain profesional. Seperti ketika bertandang ke markas Zhejiang FC di China.
“Mereka harus melakukan perjalanan ke China selama 18 jam, jadi bagaimana bisa mengatasinya. Jangankan bermain, untuk sekadar melakukan perjalanan saja itu melelahkan,”
“Pemain bukan mesin, jadi karena itu mereka perlu istirahat yang ideal dan dibantu dengan jadwal yang ideal, tapi tidak ada yang peduli,” jelasnya.
Hasil Timnas Indonesia U-17 Vs Kuwait: Terus Menyerang! Garuda Muda Unggul 1-0 di Babak Pertama
Selanjutnya, Persib akan menjamu Lion City Sailors FC di Stadion Si Jalak Harupat, Kamis (24/10/2024) besok.