5 Wasit yang Pernah Mengerjai Timnas Indonesia, Ada yang Dapat Ancaman Pembunuhan
Timnas Indonesia telah melalui berbagai laga internasional, seperti Piala Asia dan Kualifikasi Piala Dunia demi mendapat pengalaman untuk kemajuan sepak bola Tanah Air di masa depan. Sayangnya beberapa laga yang dijalani harus diselimuti oleh kontroversi dari sang pemimpin pertandingan.
Beberapa wasit yang memimpin laga Timnas Indonesia di kompetisi internasional dalam daftar ini seakan membuat keputusan berat sebelah dan menguntungkan tim lawan secara terang-terangan. Pengadil di ranah sepak bola profesional yang seharusnya bisa bersih justru malah mencoret citra sepak bola.
Hal tersebut tentulah membuat banyak para pecinta sepak bola baik di Tanah Air atau Dunia miris melihatnya. Berikut ini lima wasit yang pernah mengerjadi Timnas Indonesia.
5 Wasit yang Pernah Mengerjai Timnas Indonesia
1. Shen Yinhao
Pada laga semifinal Piala Asia U-23, Indonesia bertemu dengan Uzbekistan. Pada laga tersebut, Shen Yinhao dari China membuat sejumlah keputusan kontroversial yang cukup menguntungkan Uzbekistan.
Jadwal dan Link Streaming Liga Champions Asia 2 Pekan Ini: Persib Bandung Vs Lion City Sailors
Pertama, wasit mengklaim jika Witan Sulaiman yang dilanggar di area kotak penalty melakukan diving. Kedua, gol Muhammad Ferarri yang dianulir wasit karena offside di menit 61. Kemudian, kartu merah yang diberikan kepada Rizky Ridho di menit 84.
Padahal dalam tayangan ulang, pelanggaran Rizky Ridho seharusnya tidak berbuah kartu merah lantaran kakinya mengenai bola terlebih dahulu. Hal tersebut membuat Tim Garuda Muda harus kalah dengan skor 2-0.
2. Nasrullo Kabirov
Dalam babak grup Piala Asia U-23, indonesia harus berhadapan dengan Tim Tuan Rumah Qatar. Dalam laga yang dipimpin Nasrullo Kabirov terdapat cukup banyak keputusan yang menguntungkan bagi pemain Qatar, sehingga membuat Tim Garuda harus takluk 2-0.
Keputusan kontroversial yang dilakukan wasit asal Tajikistan ini adalah memberi Ivar Jenner kartu kuning kedua, meski tayangan ulang pemain tersebut terlihat tidak melakukan pelanggaran apapun.
Selain itu, sang wasit juga memberikan penalti untuk Qatar setelah salah satu pemain mereka diving di kotak penalti. Tidak cukup sampai disitu, Ramadhan Sananta yang baru masuk juga langsung mendapat kartu merah dari wasit.
3. Shaun Evans
Jadwal dan Link Streaming Timnas U-17 Indonesia vs Kuwait di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Shaun Evans adalah wasit asal Australia yang memimpin laga Indonesia vs Uni Emirat Arab (UEA) di 16 besar Asian Games 2018. Kontroversi terjadi ketika pemain UEA melakukan diving di kotak penalti yang berujung tendangan 12 pas dan membuat kedudukan menjadi 2-1.
Kontroversi berlanjut ketika Evans mengusir asisten pelatih Timnas U-23 Bima Sakti untuk menepi dari lapangan. Kejadian ini berlangsung sesaat setelah Stefano Lilipaly menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
4. Ahmed Al Kaf
Wasit asal Oman yang memimpin laga Bahrain vs Indonesia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini sukses membuat Tim Garuda gagal meraih tiga poin di kandang Bahrain.
Satu hal yang sangat kontroversial adalah ketika Ahmed Al Kaff membuat laga yang seharusnya berhenti di 90+6 menjadi selesai di 90+9. Hal tersebut membuat Bahrain berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Selain itu, cukup banyak keputusan kontroversial yang membuat Bahrain sangat mudah mendapat tendangan bebas. Perilaku wasit ke pemain Bahrain juga terlihat sangat bersahabat.
Hal tersebut membuatnya disorot oleh berbagai media. Bahkan media Arab menyoroti ancaman pembunuhan terhadap wasit kontroversial. Ancaman pembunuhan itu datang dari warganet fanatik Tanah Air yang tidak terima dengan kepemimpinan sang pengadil lapangan.
5. Francois Letexier
Timnas Indonesia U-23 sempat memiliki harapan untuk melaju ke Olimpiade Paris 2024. Sayangnya, impian tersebut pupus setelah mereka menelan kekalahan 0-1 dari Guinea di babak play-off.
Wasit Letexier menjadi sorotan utama setelah memberikan dua penalti yang sangat dipertanyakan. Penalti pertama terjadi akibat pelanggaran yang dilakukan Witan Sulaeman, yang dinilai terjadi di luar kotak penalti. Sementara itu, penalti kedua diberikan meskipun tekel Alfeandra Dewangga dianggap bersih.
Pelatih Shin Tae-yong tidak tinggal diam dan melayangkan protes keras terhadap keputusan tersebut. Akibatnya, ia pun harus menerima kartu merah karena ketidakpuasannya.