Kisah Bakhram Murtazaliev Juara Tak Terkalahkan yang Diremehkan

Kisah Bakhram Murtazaliev Juara Tak Terkalahkan yang Diremehkan

Olahraga | sindonews | Selasa, 22 Oktober 2024 - 10:05
share

Kisah kesabaran Bakhram Murtazaliev yang diremehkan hingga 4 tahun menanti kesempatan menjadi juara dunia tinju sekaligus mempertahankan gelar kelas welter super IBF. Bakhram Murtazaliev menjadi juara dunia tinju dengan rekor tidak terkalahkan dalam 23 pertarungan.

Petinju berusia 31 tahun asal Rusia ini mempertahankan gelar setelah menjatuhkan Tim Tszyu berulang kali sebelum menang penghentian ronde 3 akhir pekan lalu. Murtazaliev, memberikan kekalahan kedua beruntun bagi Tszyu dari Australia saat ia mempertahankan gelar juara kelas welter super (menengah junior) IBF di Caribe Royale, Orlando, Florida, Sabtu lalu.

Murtazaliev, 23-0 (17), menunggu dengan sabar selama empat tahun untuk menjadi juara dunia, meskipun ia merupakan penantang wajib bagi juara IBF kelas 69,8 kg Jermell Charlo. Petinju Rusia ini menerima uang pengganti untuk mengizinkan Jermell Charlo bertanding di laga lain.

Pada bulan April, Murtazaliev harus melakukan perjalanan ke Jerman untuk memenangkan gelar IBF yang masih lowong dengan menghentikan petinju Jerman Jack Culcay dalam 11 ronde. Murtazaliev mempertahankan sabuknya dengan menghentikan perlawanan Tszyu dalam pertahanan gelar pertamanya.

Perjalanan karier Murtazaliev menjadi juara dunia kelas welter super tidak mulus meskipun belum terkalahkan. Saat Jermell Charlo masih berkuasa, nama besar Murtazaliev selalu kalah bersaing. Kini setelah menjadi juara dunia kelas welter super IBF, hegemoni Murtazaliev bakal sulit disaingi rivalnya termasuk Tim Tszyu yang merupakan mantan pemegang sabuk juara dunia.

Murtazaliev mengawali debut di ring tinju profesional saat mengalahkan Vasif Mamedov pada 31 Mei 2014 dengan kemenangan angka. Setelah menunggu lama untuk perebutan gelar, Murtazaliev bertemu Jack Culcay dalam pertarungan perebutan gelar yang lowong pada 6 April 2024. Hasilnya, Murtazaliev menang KO.

Ketika ditanya apakah ia berharap dapat menghentikan Tszyu dengan cara yang spektakuler, Murtazaliev berkata: Kami hanya melatih kombinasi ini sepanjang waktu dan saat laga itu tiba, itu terjadi dengan sendirinya. Kami berlatih selama 10 minggu untuk pukulan-pukulan yang melukainya.

Kekalahan ini membuat Tszyu belum pernah menang dalam dua laga terakhirnya. Ia mengalami kekalahan pertama dalam karier profesionalnya melalui keputusan terbelah (split decision) dari Sebastian Fundora, dan kehilangan gelar juara unifikasi WBC dan WBO.

Murtazaliev mengatakan bahwa timnya telah melakukan hal yang cukup untuk mengeksploitasi peluang mengalahkan Tszyu.Kami menciptakan peluang. Murtazaliev mengatakan bahwa ia bersedia untuk bekerja sama dan melakukan sparring dengan Tszyu dengan rekor 24-2 (17) di masa depan. Ketika saya mendaratkan pukulan keras pertama, saya tahu betapa sulitnya itu - Tszyu adalah seorang pejuang sejati, kata Murtazaliev.

Topik Menarik