Biodata dan Agama Jairo Riedewald, Eks Penggawa Crystal Palace yang Jadi Calon Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Biodata dan agama Jairo Riedewald menarik perhatian pencinta Timnas Indonesia di media sosial akhir-akhir ini. Pemain yang kini berkarier di Jupiler Pro League bersama Royal Antwerp itu dibidik oleh PSSI untuk dinaturalisasi.
Isu mengenai akan di-naturalisasinya Jairo diketahui usai PSSI rampung menyelesaikan proses naturalisasi dua pemain, yakni Mees Hilgers dan Eliano Reijnders. Selain pemain berusia 28 tahun itu setidaknya ada tujuh pemain yang jadi calon pemain naturalisasi di skuad Merah Putih.
Ketujuh nama tersebut adalah Emil Audero (Como 1907), Dani van den Heuvel (Club Brugge), Tristan Gooijer (PEC Zwolle), Pascal Struijk (Leeds United),Julian Oerip (AZ Alkmaar U-21), dan Mauro Zijlstra (FC Volendam U-21).
Terkait isu di-naturalisasinya Jairo membuat publik menaruh harapan besar kepada sang pemain. Ia diharapkan dapat memperkokoh lini tengah ataupun belakang di skuad Timnas Indonesia kala menghadapi Bahrain dan China di laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran ketiga.
Tim Voli Putri Sulbar Tampil Apik di Kapolri Cup, Halim Haturkan Terima Kasih kepada Kapolda
Untuk mengetahui sosoknya, simak biodata dan agama Jairo Reidewald yang dilansir dari berbagai sumber, Selasa (8/10/2024) berikut ini.
Biodata dan Agama Jairo Riedewald
Melansir situs transfermarkt, pemain yang memiliki nama lengkap Jaïro Jocquim Riedewald ini lahir di Haarlem, Belanda pada 9 September 1996. Pemain yang di tahun ini genap berusia 28 tahun tersebut terbiasa bermain di posisi gelandang bertahan.
Meski lahir di Belanda dan ada darah keturunan Suriname, dalam tubuh Jairo juga mengalir darah Indonesia. Hal itu diketahui dari unggahan pada akun Instagram Komdis PSSI, Hasani Abdulghani yang menyebut pemain bertinggi 1,82 m ini memiliki nenek yang berasal dari Manado, Sulawesi Utara.
“Sudah lama nama Jairo Riedewald muncul di saat PSSI ingin merekrut pemain diaspora. Tapi, selama ini ragu, kalau pemain dari Crystal Palace ini punya hubungan darah dengan Indonesia. Kabarnya Jairo keturunan dari Suriname. Namun, minggu lalu seseorang mengkontak saya, mengatakan cucunya ingin bermain untuk Timnas,” tulis pria kelahiran Aceh itu Abdulgani di akun Instagram-nya, @hasaniabdulgani.
"Siapa cucunya," tanya saya. "Dia sekarang bermain di Crystal Palace" jawab beliau. "Jairo Riedewald?". Bukankah Jairo keturunan Suriname? "Neneknya Jairo, adik saya. Kami berasal dari Menado," jawab beliau. Kalau benar dan secara administrasi bisa dilengkapi, tentu Timnas sangat diuntungkan bisa mendapat pemain Grade A ini. Mudah-mudahan terjadi,” harap Hasani Abdulgani yang sempat menjabat sebagai anggota Exco PSSI ini.
Perjalanan Karier Jairo Reidewald di Level Klub
Jairo sempat menimba ilmu sepakbola di akademi SV Overbos dan akademi Haarlem. Pada 2008, pemain berkaki kidal itu memilih pindah ke Ajax Amsterdam dan bermain di berbagai tim kelompok umur, seperti U-17 dan U-19.
Pada akhirnya, Jairo melakoni debut profesionalnya bersama Ajax Amsterdam pada Januari 2014. Pemain didikan akademi SV Overbos itu memainkan laga pertamanya untuk de Godenzonen menggantikan Christian Poulsen pada menit ke-63 saat timnya kalah 3-1 dari RB Salzburg pada babak leg 2 Liga Eropa.
Selama enam musim memperkuat Ajax Amsterdam di berbagai kelompok umur, Jairo memenangkan tiga gelar. Seperti Eredivisie musim 2013/2014, Eredivisie U-19 musim 2014, dan Eredivisie U-17 musim 2013.
Lalu pada tahun 2019, pemain yang belum diketahui agama yang dianutnya ini memutuskan untuk menerima pinangan dari Crystal Palace. The Eagles menebus pemain berdarah Belanda-Suriname itu dengan banderol 9 juta euro atau seharga Rp1,56 miliar.
Namun, Jairo baru mendapatkan menit bermain yang banyak di Crystal Palace pada musim 2020/2021. Di musim ketiga eks pemain Ajax Amsterdam itu total mencatatkan menit bermain 1.817 alias 33 laga di Liga Inggris.
Jairo yang tidak mendapatkan perpanjangan kontrak memilih untuk menerima pinangan dari Royal Antwerp dengan status bebas transfer. Di musim ini, pemain yang juga bisa berposisi sebagai bek tengah itu total baru bermain di dua laga kala melawan Club Brugge dan KV Mechelen, eks klubnya Marselino Ferdinan.
Perjalanan Karier Jairo Reidewald di Level Timnas
Saparuddin dari Mamuju, Satu-satunya Atlet Sulawesi Barat di PEPARNAS XVII 2024, Ini Kisahnya...
Masih menurut transfermarkt, Jairo tercatat pernah membela Timnas Belanda berbagai kelompok umur. Seperti U-15, U-16, U-17, U-19, dan U-21. Hingga akhirnya sang pemain melakoni debut di tim senior Die Oranje pada 6 September 2015 melakoni laga melawan Turki pada Kualifikasi EURO 2016.
Jairo sendiri telah melakoni tiga laga bersama Timnas Belanda pada ajang tersebut. Selain versus Turki, pemain bernomor punggung 4 di Royal Antwerp itu juga turun di laga melawan Rep. Ceko dan Kazakhstan. Di laga-laga tersebut, sang pemain tak tergantikan di lini tengah skuad asuhan Danny Blind.
Sayangnya Timnas Belanda gagal lolos ke putaran final EURO 2016. Pasukan Danny Blind harus puas finish di posisi keempat klasemen akhir Grup A babak Kualifikasi.
Meski pernah bermain sebanyak tiga laga bersama Timnas Belanda, Jairo memiliki kans alias kesempatan untuk membela Timnas Indonesia. Sebab, tiga caps yang didapat bukanlah pada laga internasional Level A. Adapun, laga Level A, diantaranya, Euro (Piala Eropa), Piala Afrika, Piala Dunia, Piala Asia, hingga Copa America.
Alasan kedua adalah FIFA sebagai induk sepakbola tertinggi mengatur jika sang pemain dapat pindah asosiasi jika usianya belum 21 tahun saat membela negara lamanya. Jairo sendiri mendapat caps bersama Belanda pada usia 19 tahun. Jadi, secara teori, pemain yang memiliki darah Manado itu bisa bermain untuk skuad Merah Putih.
Demikian ulasan mengenai biodata dan agama Jairo Riedewald. Semoga bermanfaat!