Giliran DPR Desak PSSI Investigasi Pemulukan Wasit Laga Aceh vs Sulteng pada PON XXI

Giliran DPR Desak PSSI Investigasi Pemulukan Wasit Laga Aceh vs Sulteng pada PON XXI

Olahraga | palembang.inews.id | Selasa, 17 September 2024 - 09:50
share

JAKARTA, iNewspalembang.id – Insiden pemukulan wasit yang memimpin pertandingan Aceh versus Sulawesi Tengah (Sulteng) pada cabang olahraga (cabor) sepak bola pada PON XXI Aceh-Sumut 2024 didesak untuk diinvestigasi.

Desakan tersebut diutarakan Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda kepada PSSI, walaupun pemukulan tersebut dampak dari kepemimpinan wasit Eko Agus Sugih Harto yang dinilai kontroversial.

"Kami mendesak ada investigasi khusus terkait insiden pemukulan wasit dalam pertandingan sepak bola yang mempertemukan kesebelasan NAD dan Sulteng," ujar Huda seperti dikutip dari situs resmi DPR, Senin (16/9/2024). 

Syaiful menegaskan, pentingnya pemberian sanksi tegas terhadap pihak-pihak yang terbukti melanggar aturan, serta menelusuri kepemimpinan wasit selama pertandingan.

“Kita berharap investigasi ini mampu mengungkap motif di balik insiden tersebut. Jadi, investigasi ini tidak hanya seputar pemukulan oleh pemain Sulteng kepada wasit, tetapi juga mengungkap fakta mengapa pemukulan itu bisa terjadi,” tegas dia.

PSSI sebelumnya, telah merespons desakan kasus itu dengan menunjuk wasit dari Liga 1 dan 2 untuk memimpin laga semifinal PON XXI. Insiden pemukulan tersebut terjadi saat babak perempat final yang mempertemukan Aceh dan Sulawesi Tengah di Stadion H Dimurthala, Banda Aceh, Sabtu (14/9/2024). 

Sebelumnya, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengungkapkan, pihaknya akan memberikan sanksi terberat untuk pemain dan wasit yang terlibat dalam peristiwa tersebut.

"Memalukan. Sangat memalukan. PSSI akan mengusut tuntas peristiwa ini dan akan menjatuhkan sanksi terberat!” tegas Erick dalam keterangan tertulisnya, Minggu (15/9/2024).

PSSI, kata Erick, akan melakukan investigasi mendalam, mulai dari kepemimpinan wasit yang dinilai penuh kejanggalan. Selanjutnya, reaksi yang sangat tidak sportif pemain juga dipastikan berbuah sanksi terberat.

"Pasti akan dilakukan investigasi mendalam. Indikasi pertandingan yang tidak fair menjadi materi serius yang ditelaah. Pun halnya reaksi pemain yang dipastikan berbuah sanksi yang sangat berat," kata dia.

Erick mengingatkan, wasit dan pihak-pihak terkait bisa diancam sanksi larangan seumur hidup bila terbukti mengatur hasil laga. Erick juga menegaskan, bahwa tak ada justifikasi bagi pemain untuk melakukan aksi pemukulan.

"Ini tindakan kriminal yang punya konsekuensi hukum. Skandal soal keputusan wasit jadi hal lain yang juga punya konsekuensi hukum jika memang ternyata terindikasi diatur oleh oknum tertentu," ungkap dia.

Peristiwa ini, dinilai Erick, mencoreng kehormatan sepak bola Indonesia yang mulai menunjukkan titik cerah. Demi marwah dan tidak untuk mencegah peristiwa serupa tak terulang, Erick menjamin hukuman yang diberikan menjadi salah satu hukuman paling berat.

"Tidak ada toleransi bagi pihak yang telah dengan sengaja melanggar komitmen fair play. Sanksi bukan sekadar hukuman, melainkan statement dari sepak bola Indonesia yang tidak mentolerir sedikitpun praktik di luar fair play," tandas dia.

 

 

 

 

 

 

Topik Menarik