Pemain MU Ungkap Erik ten Hag Marah Besar setelah Dipermalukan Dortmund di Laga Persahabatan
FAJAR.CO.ID, LAS VEGASPemain Manchester United Facundo Pellistri mengungkap bagaimana pelatih Erik ten Hag bereaksi setelah kekalahan mengecewakan melawan Borussia Dortmund di Las Vegas
Facundo Pellistri mengatakan Erik ten Hag sangat marah dengan timnya menyusul kekalahan 3-2 Manchester United itu.
Dua gol dari Donyell Malen di akhir babak pertama diikuti oleh gol kemenangan pada menit ke-71 yang dicetak oleh Yousouffa Moukoko membuat Manchester United mengalami kekalahan ketiga berturut-turut menjelang musim Liga Premier yang baru.
Pellistri menjadi salah satu pemain yang mengawali pertandingan di Las Vegas sebelum Ten Hag melakukan sejumlah perubahan.
Dan pemain internasional Uruguay itu mengakui bahwa juru taktik asal Belanda itu marah dengan penampilannya.
Berbicara setelah pertandingan, Pellistri mengatakan kepada The United Stand seperti dikutip dari The Mirror: Selama 43 menit pertama, kami bagus, kami mengendalikan permainan dan terlihat nyaman saat menguasai bola. Tapi tentu saja, dia [Ten Hag] marah karena dua kesalahan yang kami buat dan kebobolan gol yang mengubah pertandingan. Gol yang kami berikan mengubah momentum tetapi kami harus melanjutkan dengan cara yang ingin kami mainkan.
Rasa frustrasi Ten Hag terlihat jelas selama wawancara pasca pertandingannya dengan MUTV. Dia mengeluhkan ketidakmampuan para pemainnya untuk mengikuti aturan tim dalam laga itu.
Ketika dimintai analisisnya tentang performa anak asuhnya tersebut, Ten Hag menjawab: Dua bagian. Jam pertama bagus, tampil bagus, bermain sebagai tim, banyak dinamisme, tekanan bagus, jadi sangat menyenangkan untuk dilihat dan itulah yang ingin saya katakan kepada tim di babak pertama. Dan tiba-tiba mereka memberikan dua gol dan mereka benar-benar hadiah!
Ia menyebut, penampilan mereka makin buruk di babak kedua. Tapi setengah jam terakhir, itu buruk. Itu adalah kinerja yang buruk. Tidak mengikuti aturan sama sekali. Tidak menekan, tidak membangun dan tidak menyerang. Jadi akhirnya ada 11 orang di lapangan dan itu sama sekali tidak bagus, kluhnya. (amr)










