Spanduk Sindiran Suporter Bayern Munchen untuk Pemilik Man City: Sepak Bola Milik Rakyat!
MANCHESTER Suporter Bayern Munchen membentangkan spanduk bernada menyindir pada laga leg I perempat final Liga Champions 2022-2023, Rabu (12/4/2023) dini hari WIB. Mereka menyentil pemilik Manchester City dan sejumlah autokrat yang dinilai merusak sepak bola.
Sekadar informasi, laga Manchester City vs Bayern Munchen itu berlangsung di Stadion Etihad, Rabu (12/4/2023) dini hari WIB. Pertandingan ini disebut sebagai final kepagian oleh publik, mengingat keduanya adalah kandidat kuat juara Liga Champions 2022-2023.
Namun, ada pemandangan menarik di tengah pertandingan. Sebuah spanduk terbentang di area tribune tempat suporter tandang. Mereka menyindir sekaligus menyentil para autokrat yang dinilai telah merenggut sepak bola dari tangan masyarakat biasa.
(Keluarga) Glazer (pemilik Man United), Sheikh Mansour (pemilik Man City), semua autokrat pergilah! Sepak bola adalah milik rakyat , bunyi spanduk tersebut, Rabu (12/4/2023).
Sentilan tersebut bukan yang pertama kali dilakukan suporter Bayern Munchen. Pada laga kontra Paris Saint-Germain (PSG) di 16 besar Liga Champions 2022-2023, mereka juga membentangkan spanduk yang menyindir orang-orang kaya di balik klub raksasa Prancis tersebut.
Kritik yang dilontarkan suporter Bayern Munchen memang cukup berdasar. Pasalnya, keberadaan para pemilik berkantong tebal itu seakan membuat sepak bola tak lagi bisa dinikmati masyarakat luas. Salah satu yang dianggap meresahkan adalah mahalnya harga tiket pertandingan.
Hal tersebut yang dikritik tajam suporter Bayern Munchen saat bertandang ke markas PSG beberapa waktu lalu. Mereka kesal dikutip bayaran dengan nominal yang cukup tinggi demi menyaksikan perjuangan Die Roten di Stadion Parc des Princess, Paris.
Kisah Tragis Ye Zhaoying, Rival Susy Susanti yang Dicap Pengkhianat China dan Hidup di Pengasingan
Sekadar informasi saja, rata-rata harga tiket pertandingan sepak bola di Jerman merupakan yang termurah di Eropa. Hal tersebut tidak terlepas dari model kepemilikan di klub-klub Jerman yang memungkinkan suporter memiliki kekuatan lebih.
Di sana, hampir setiap klub punya model kepemilikan saham 50+1. Itu artinya, investor atau pemilik modal, maksimal hanya diizinkan memiliki 49% saham. Sisanya atau saham mayoritas, yakni sebesar 51%, harus dimiliki oleh para penggemar.
Wajar bila suporter Bayern Munchen menyentil perilaku para autokrat atau orang-orang superkaya di sepak bola. Sebab, mereka hanya memikirkan keuntungan saja, bahkan hingga mencekik keuangan para penggemar.









